Haihai semua, apa kabar? Semoga sehat selalu yaa.
Jangan lupa untuk Vote dan Komen.
Happy Reading ❤️
Pusing dan mual di tubuh Nara sudah membaik, jadi di hari Kamis ini ia memutuskan untuk sekolah setelah hampir seminggu di rumah saja. Ia juga harus menyelesaikan tugas sekolah yang menumpuk.
Kerena terlalu antusias untuk kembali sekolah, pagi nya Nara mendesak Zero untuk bangun dan berangkat lebih awal. Walau agak kesal diperintahkan seperti itu, Zero tetap saja menuruti kemauan sang istri.
Saat mereka sampai di sekolah jam menunjukkan pukul 06:30 pagi, keadaan sekolah masih sunyi bahkan bisa Zero tebak bahwa mereka berdua orang pertama yang datang.
"Huu, berasa jadi murid teladan gue." Gumam Zero menghela nafas berat.
"Apa, Zer?" Tanya Nara karena merasa Zero berbicara.
"Nggak." Elaknya.
"Kita ke kantin dulu, sarapan."
"Kamu aja deh, aku mau langsung ke kelas ngerjain tugas." Tolak Nara.
"Kamu belum sarapan, Nara." Peringat Zero.
"Ya udah kamu bawain aja sarapan nya ke kelas aku."
"Hem, mau apa?" Tanya Zero.
"Nasi uduk pakai telur mata sapi, jangan pedes. Minum nya teh manis anget."
"Ya udah, aku anterin kamu ke kelas dulu nanti balik ke kantin."
"Eh gak usah, aku sendiri aja. Kamu langsung ke kantin beli makanannya aku udah laper banget." Tolak Nara mengeluh.
"Beneran?"
"Iya Zero..."
"Oke." Setelah berkata seperti itu Zero pergi ke kantin dan Nara pergi ke kelasnya.
Namun saat di pertengahan jalan koridor sekolah, Nara mendengar suara orang marah-marah di dalam salah satu kelas.
"Masih pagi juga." Gerutu Nara pelan.
"Telfonan ya?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Iya deh kaya nya." Pikirnya lagi.
Awalnya ia ingin mengabaikan saja, namun saat mendengar orang tersebut menyebutkan nama yang seperti nya ia kenal, ia langsung menghentikan langkahnya.
Nara coba mendengarkan obralan tersebut dan benar saja, orang itu juga menyebutkan nama lain yang juga ia kenal. Ia coba untuk lebih menajamkan pendengarannya, mencerna dengan seksama hingga ia menemukan satu fakta yang cukup membuat nya terkejut.
Cukup lama obrolan itu berlangsung hingga tak ada lagi suara dari dalam sana. Dengan rasa penasaran Nara coba melangkah sepelan mungkin untuk mengintip siapa orang itu dari sela-sela jendela.
Saat mengetahui siapa orang tersebut, Nara mengangak-kan mulutnya. Dengan langkah yang tergesa-gesa Nara memutuskan untuk kembali menuju kelasnya.
"Astaga." Syok Nara saat sudah memasuki kelasnya.
"Kenapa gue baru ngerti sekarang sih!" Kesalnya pada diri sendiri.
"Dari mana?" Tanya Zero mengagetkan Nara.
"Ihh kamu ngagetin aja." Sungut Nara kesal.
"Aku liat kamu baru masuk kelas, dari mana?"
"O-oh itu, dari ehm- toilet, iya toilet." Jawabnya gelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO:Crazy Husband (END√)
Teen Fiction[𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓶 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓷 : 𝓫𝓪𝓷𝓪𝔂𝓪] . Ini kisah tentang Azero Gevano Wingston, pemuda yang menghalalkan segala cara agar me...