PT.29

4.5K 468 12
                                    

Haihai, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya

Di tunggu 200 vote nya.




Happy Reading ❤️





"Duh.. dingin banget sih." Keluh Rizky karena udara di puncak dan kota sangat jauh berbeda.

"Iya, kalau di kota jam 9 udah terik banget." Sahut Esha.

"Lo mah enak, dingin gini bisa pelukan sama Arka, lah gua yang jomblo ini gimana? Pelukan sama pohon? Pegel yang ada badan gua."

"Pelukan sama gue sini, Ky." Timpal Athan.

"Geli, Than, ihh!"

"Gengsian lo mah."

Rizky membulatkan mata menatap Athan dengan jijik, "najis." Ujarnya.

"Jalan yuk?" Ajak Lusi.

"Em, kemana?" Balas Nara.

"Keliling sini aja, sekalian hirup udara."

"Boleh deh."

"Yang cowok gak mau ikut?" Tanya Ika menatap mereka satu satu.

"Kalian aja." Ujar Arka.

"Jangan jauh-jauh, kita pantau dari sini." Peringat Zero.

"Siap bos." Seru Nara menaikkan tangan membentuk hormat.

"Ayo." Kata Ika sembari menarik Nara.

Nara, Esha, Ika dan Lusi berjalan mengelilingi daerah tersebut. Mereka beberapa kali berhenti hanya untuk sekedar mengambil foto saat ada spot yang dirasa cocok dan indah. Hawa disana juga sejuk, jadi mampu merefresh sejenak pikiran masing-masing.

"Em Nara, mau tanya boleh?" Bicara Lusi agak ragu.

"Iya, kenapa?"

"Yang lo bilang tadi malam-- sejahat itu ya, Zero?" Tanya Lusi takut-takut.

"Lusi." Tegur Esha.

"Eh, maaf, Nar. Gue nggak bermaksud ngungkit masalah kalian berdua." Sanggah Lusi cepat.

Nara membalas perkataan Lusi dengan senyum, "nggak papa, gue ngerti kok. Yang perlu kalian ingat, jaga diri baik-baik, jangan mudah percaya walau dia bukan orang asing lagi buat kita." Nasihat Nara.

"Tunggu-tunggu, maksud lo, lo udah kenal, Zero, lebih dulu?" Imbuh Esha.

"He'em." Angguk Nara.

"Lo kenal Zero dari mana?" Bingung Ika.

"Jadi tuh--"

Flashback On.

Hari dimana SMA Abdi Bangsa, sekolah Nara dulu mengadakan perlombaan atas peringatan ulang tahun sekolah yang ke 11 tahun.

Acara dibuat sebesar dan semeriah mungkin, mengundang sekolah lain untuk bertanding.

Saat Nara turun dari mobil ia melihat ramainya parkiran beserta bisikan yang ditujukan untuk Zero dan temennya selaku ketua dan inti Expensive.

Gila sih ganteng semua.

Kenapa bukan mereka aja yang sekolah disini.

Kalau tiap hari ngeliat modelan begini, nggak akan skip masuk sekolah gue.

Zero pasang muka datar gitu aja ganteng, apalagi senyum, bisa meningsoy gue.

Pengen fotbar sama Arka.

ZERO:Crazy Husband (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang