Haihai Apa kabar? Semoga sehat selalu ya.
Maaf telat update.
Sebenarnya aku udah ngetik buat part ini tapi aku hapus lagi, dan ganti karna menurutku gak ngefeel.
Harap maklumi ya:)Oke deh, jangan lupa Vote dan Komen 😊
Happy Reading ❤️
Baru sekitar 15 menit Mama Laras dan yang lainnya pergi Nico sudah merengek minta Mama nya.
"Mama..." Rengek Nico, matanya sudah berkaca-kaca.
"Shutt diem Nico." Ucap Nara menenangi.
"Mau Mama, Tante." Katanya.
"Diem gak lo!" Tegas Zero.
"Huaaa..." Pecah sudah tangisan bocah kecil itu.
"Mamaaa Uci, huaa." Jerit Nico memanggil nama sang Mama di tengah tangisannya.
"Ih Zero kamu sih!" Marah Nara.
"Eh-eh jangan nangis dong, bercanda doang gue." Ucapnya beralasan.
"Nico udah ya, sayang. Jangan nangis lagi." Ujar Nara.
"Mau Mama, hiks." Lirihnya terisak.
"Kamu kenapa, hem? Biasa di tinggal Mama sama Papa kamu nggak papa, ini kok nangis?" Tanya Nara sembari mengusap-usap tubuh kecil Nico.
"Nico belom u-cu, Tante." Jawab Nico terbata.
"Ucu apaan?" Bingung Nara mengkode bertanya pada Zero.
"Gak tau." Jawab Zero tanpa suara.
"Ucu apa Nico? Tante gak tau." Tanya Nara.
"Ini Tante, ucu ini." Titahnya menoel-noel payudara Nara dengan tangannya.
Nara dan Zero membulatkan mata, sama-sama terkejut dengan aksi Nico.
Plak.
Zero menabok pelan tangan Nico, hingga membuat bocah itu tambah menangis kencang.
"HUAA MAMA!" Jerit Nico.
"Salah lo ya, beraninya pegang-pegang sumber kenyotan gue." Sungut Zero.
"Ish Zero!"
Plak.
"Ngalah kek sama anak kecil." Amuk Nara menabok balik lengan Zero.
"R-rasain, hiks." Ejek Nico disela tangisnya.
"Liat tuh, dia ngejek aku." Adu Zero.
"Sama aja kalian berdua!"
"Nggak Tante." Elak Nico.
"Nico juga diem. Kalau mau susu nanti Tante buatin."
"Gak usah, udah gak kepingin." Nico beranjak dari kasur keluar kamar, ia merajuk karena tak di bela Nara.
"Gara-gara kamu nih!" Tuding Nara menyalahkan Zero.
"Kamu juga, kan kamu yang ikutan marahin Nico." Elak Zero tak mau kalah.
Brak.
Suara pintu kamar mereka yang ter-dobrak kencang, muncul juga bocah kecil di depan pintu itu.
"Nggak ada yang mau nahan Nico nih?" Nico menyilang kan tangannya di dada, mencabikkan bibirnya juga memasang ekspresi wajah datar tanda ia marah.
"Dih, ngarep banget di tahan." Cibir Zero.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO:Crazy Husband (END√)
Teen Fiction[𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓶 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓷 : 𝓫𝓪𝓷𝓪𝔂𝓪] . Ini kisah tentang Azero Gevano Wingston, pemuda yang menghalalkan segala cara agar me...