PT.10

9.7K 768 21
                                    

Haihai, apa kabar? Semoga sehat selalu

Jangan lupa Vote dan Coment 😊


Happy Reading ❤️



Beberapa hari setelah berdiskusi dengan Papa Fadli dan juga inti Expensive untuk menentukan kapan waktu yang tepat mengajak Andika, anggota the blood balapan akhirnya sampai hari yang mereka tunggu-tunggu.

Semua anak Expensive sudah berkumpul di rumah Zero, mereka terlihat mempersiapkan rencana dengan sangat matang. Sekarang tinggal meminta izin, doa, serta restu dengan orang tua Zero dan Nara, serta pacar mereka masing-masing.

"Kalian mau berangkat sekarang?" Tanya Mama Mitha.

"Iya, Tante, tinggal tunggu instruksi Zero buat gerak kita bakalan ikut gerak." Jawab Arka, Mama Mitha hanya mengangguk sebagai respon.

"Zero nya mana Tan? Kok, dari tadi nggak keliatan." Tanya Rizky celingak-celinguk mencari keberadaan Zero.

"Masih di dalem, bentar lagi juga paling keluar." Sahut Mama Laras.

"Ohh." Gumam Rizky.

"Mau Om panggilin?" Tawar Papa Ardi.

Oh iya btw, Papa Ardi sudah pulang dari yang 'katanya' ada urusan diluar kota.

"Boleh deh, Om."

"Bentar ya." Papa Ardi ingin masuk kedalam, namun di cegah oleh sang besan.

"Biar saya aja yang panggil." Cegah Papa Fadli.

"ZEROOO!" Jerit Papa Fadli membuat mereka semua terkejut, pasalnya tidak ada satu orangpun yang berani memanggil Zero dengan nada seperti itu.

"ZERO KELUAR KAMU, JANGAN KAYAK ARTIS MESTI DITUNGGU-TUNGGUIN!" Sambungnya lagi.

"Apa sih, Pa?! Berisik banget." Cetus Zero kesal.

"Apa, apa! Kalau nggak di jeriti kamu gak bakalan keluar."

"Namanya juga anak muda, persiapannya banyak."

"Anak muda pala lo, istri udah tekdung lalala masih bilang muda."

"Tekdung lalala mah nggak berpengaruh sama tua-mudanya orang tua."

"Terserah elo deh, udah sana cepetan pergi kalian." Usir Papa Fadli.

"Ini rumah Zero, seharusnya Zero yang ngusir Papa."

"Kamu mau usir Papa aku!" Sarkas Nara menyela ucapan Zero.

"Hehehe nggak kok Nara, aku cuma bercanda." Cengir Zero. Karena hormon ibu hamil yang tidak beratur, Zero jadi agak was-was dengan Nara.

"Awas aja kamu." Serga Nara menunjuk wajah Zero.

"Udah-udah." Ucap Papa Ardi menengahi.

"Mending sekarang kita berdoa, baru berangkat." Tutur Abadi.

"Emang kalian mau kemana sih?" Tanya Papa Ardi yang tidak tahu menahu.

"Kita mau-" omongan Daniel terhenti kerena instruksi Papa Ardi. Dia mengeluarkan handphone dari saku celana yang berbunyi, dan terlihat nama seseorang dilayar handphone tersebut, tanpa pamit Ardi langsung masuk kedalam rumah meninggalkan mereka.

"Udah, biarin aja." Pungkas Mama Laras.

"Mending sekarang kita doa. Pak Fadli, tolong pimpin doa buat mereka ya." Lanjutnya, mendapat anggukan kepala.

"Sebelum berangkat alangkah baiknya kita berdoa menurut ajaran agama masing-masing, doa dimulai-"

"Doa selesai."

ZERO:Crazy Husband (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang