Haihai, apa kabar? Semoga sehat selalu ya
Akhirnya aku bisa ngetik panjang lagi, sampai 2000 kata lebih.Oke deh, jangan lupa untuk Vote dan Komen ya 😊
❗warning, 18+❗Happy Reading ❤️
"Mampus, lo." Ejek Papa Fadli. Ia senang melihat putri semata wayangnya menjadi perempuan yang tegas dan tak lemah.
Zero yang dikatai memasang muka melasnya, "Ma, Papa tuh." Adu nya pada Mama Mitha.
Mama Mitha tertawa ringan mendengar penuturan Zero, "Hehe, lagian kamu sih, ngomongnya sembarangan."
"Mama, kok nggak belain Zero sih?" Cemberut Zero.
"Halah, lebay lo." Kata Papa Fadli.
"Udah ah, mas. Kasian Zero nya."
"Papa Fadli kan gak punya hati, Ma."
"Kamu juga, kalau udah di bela jangan ngelunjak." Sahut Mama Laras.
"Ish!" Dengus Zero.
Tak lama Nara balik dari kamar mandi, "legah." Ucapnya.
"Nara, ambilin air dingin sana, kompresi pipi Zero tuh." Perintah Mama Mitha.
Nara menghela nafas sejenak, lalu mengambil air dingin di dapur dan kembali lagi untuk mengompresnya ke pipi Zero yang terlihat memerah akibat tamparannya.
"Pelan dong, Nar." Adu Zero, sebab Nara menekan pipinya sangat kuat.
"Alah, gitu doang lemah banget."
Zero memutar bola matanya mendengar ucapan Nara.
"Ck." Decaknya.
"Nara, makanan buat Papa, nggak ada?" Tanya Papa Fadli. Jujur saja, ia menunggu pesanannya dari tadi.
"Astaga, Pa, Nara lupa. Bentar, Nara ambilin dulu." Katanya lalu menuju dapur untuk mengambil cemilan.
"Ihh, kamu malu-maluin aja sih!" Kesal Mama Mitha, "Maaf ya Ras, ngerepotin." Ujarnya tak enak hati.
"Nggak papa kok, Mit. Malah harusnya aku yang udah nyediain deluan sebelum di kode." Ucap Mama Laras.
"Papa nih, ngerepotin!" Sungut Zero.
"Udah-udah, jangan ribut terus. Ini dimakan cemilannya." Nara datang dengan membawa nampan berisikan kue kering dan bolu gulung.
"Nah, gini dong." Seru Papa Fadli.
"Sini, kompresi lagi, Nar." Melas Zero.
Nara mendekat dan kembali mengompres pipi Zero.
"Ma." Panggil Zero.
"Mama siapa nih?" Tanya Mama Laras.
"Mama Laras."
"Kenapa?"
"Liburan yuk?" Ajak Zero.
"Liburan Mulu kerja, lo." Tutur Papa Fadli. Lama-lama dia jengah melihat Zero yang banyak maunya.
"Suka ati dong. Kan nggak pake duit, Papa." Balas Zero menyindir.
"Yang pergi elo, ya pake uang lo lah."
"Ya emang pake duit gue, nga--"
"Pake duit, Mama." Koreksi Mama Laras, memotong ucapan Zero.
"Iya-iya, pake duit, Mama. Terus, ngapa sih onoh yang nyolot." Sindir Zero. Ia melirik wajah mertuanya yang menggeram.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO:Crazy Husband (END√)
Teen Fiction[𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓶 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓷 : 𝓫𝓪𝓷𝓪𝔂𝓪] . Ini kisah tentang Azero Gevano Wingston, pemuda yang menghalalkan segala cara agar me...