PT.31

4.6K 476 9
                                    

Haihai, apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu:)

Oh iya, buat kalian yang penulis juga atau baru mau nulis, boleh dong komen di sini. Siapa tau bisa saling sharing, terimakasih😊

Yuk bisa yuk 200 vote.






Happy Reading ❤️





Athan

Zero
Kita punya harapan buat jadi besanan

Maksud lo?

Besok aja gue ceritain
Lagi sibuk nih

Bilang dulu maksud lo apa setan?!

*Read*

-

"Nih anak suka aneh-aneh ya." Heran Nara dengan teman Zero satu ini, pasti selalu ada saja tingkahnya.

"Liat aja kalau besok macem-macem." Dengus Zero kesal.

"Udah lah biarin aja."

"Tapi aku penasaran, sayang. Ini tuh semacam pertanda bakal ada musibah datang di keluarga kita." Lebay Zero mendramatis.

"Ya udah, tinggal tunggu besok aja apa susahnya sih. Belajar sabar jadi orang." Ketus Nara.

"Ya udah, ayo cium." Zero menagih bonusnya.

Nara membenarkan posisi duduk menjadi tiduran di kasur, lalu melihat wajah Zero sebentar, "nggak ah, udah nggak selerah." Tolaknya.

Zero melotot seraya mencabik bibir kesal, "Ihh, kok gitu sih, sayang."

"Yah biarin."

"Tapi—"

"Shut!" Nara meng-kode dengan telunjuknya agar Zero diam. "Kasihanilah istri dan calon anakmu jika terus di masuki." Lanjutnya.

Zero hanya bisa menghela nafas pasrah. Walau sangat ingin, tapi Zero tak akan memaksa Nara untuk melakukanya. Ia akan menuruti apapun kemauan istrinya jika itu yang terbaik untuk mereka.

"Good night, sayang."
.

Siang harinya Athan datang kerumah Zero, wajah laki-laki itu tampak berseri bahagia. Teman-temannya yang lain juga sudah berada di sana lebih awal.

"Terus, tujuan lo nyuruh kita ngumpul di sini buat apa?" Tanya Rizky penasaran.

"Kalo nggak penting awas aja ya, lo." Ika menunjuk wajah Athan tampak serius.

"Hehe sabar dong, ini berita bahagia buat gue dan kalian semua." Kata Athan percaya diri.

"Ya udah buruan bilang!" Ucap Zero ngegas.

"Wih, pak bos nggak sabar juga ya."

"BURUAN!" Desak mereka kompak.

"Oke-oke, jadiii—"

"He'em."

"Gueee—"

"Iya."

"Gueee—"

"Iya he'eh, elo."

"Gueee—"

"IYA ELO KENAPA YEONTAN!" Jerit Esha sambil menggebrak meja di depannya.

ZERO:Crazy Husband (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang