OO8

460 99 3
                                    

kamu keluar dari dalam kamar mandi setelah memastikan bahwa penampilanmu tidak terlalu buruk. untung saja sehabis ini tidak ada kelas lagi, jadi kamu bisa langsung kembali ke rumah dan beristirahat. 

"(y/n)."

kamu langsung berhenti melangkah saat mendengar namamu di panggil oleh seseorang. kamu menoleh ke arah belakangmu dimana ada kak wonwoo yang tengah bersandar di dinding menunggumu keluar dari kamar mandi sejak tadi. 

kamu menoleh ke sekitarmu memastikan tidak ada yang melihat dirimu dan kak wonwoo. jika tidak, guyuran kedua akan terjadi padamu lagi. 

"ngapain disini?" bisikmu kepada kak wonwoo. laki-laki jangkung dengan kacamata berbentuk bulat andalannya itu malah tertawa kecil dan menyodorkan handuk kecil kepadamu. 

"nanti lo sakit lagi," balas wonwoo dengan nada suara berbisik. 

bukankah kalian terlihat seperti seorang buronan?

kamu langsung tertawa mendengarnya lalu mengambil handuk kecil yang di berikan kak wonwoo untuk mengeringkan rambutmu. 

"makasih kak," ujarmu dengan senyum senang.

"gue lanjut organisasi dulu, handuknya buat lo aja," ujarnya. dia langsung berlari keluar dari gedung kampus menuju tempat organisasinya. sedangkan kamu masih sibuk mengeringkan rambut sembari menatap punggung kak wonwoo yang langsung lenyap di balik pintu. 

"kuatkan hatinya, jangan sampai di talak suaminya."

mendengar suara yang kamu kenal di belakangmu, kamu langsung berbalik dan mendapati Flora dan Kara yang baru saja datang sembari membawa tas dan juga buku-bukumu. 

"nih anak beneran otaknya ilang kali ya. jangan nyumpahin dong!" gerutumu kesal mendengar Kara yang berbicara seperti itu. 

"lagian kalo beneran masih ada kak Wonwoo,"lanjut Flo yang mulai ketularan kegilaannya Kara. 

"gila ya lo berdua," keluhmu yang kesal mereka berdua berbicara seperti. 

"bercanda cantik, oh iya, lo udah gak ada kelas kan? mau jalan gak? nongki-nongki kita. kalau bisa ajak winwin juga,"ajak Kara yang langsung kamu tolak cepat. 

"gue mau tidur aja. fyi, gue gak terlalu suka kopi," ucapmu kepada mereka berdua. kamu langsung mengambil tas yang ada di tangan Flora dan buku di tangan Kara. dengan perasaan kesal meninggalkan mereka berdua keluar dari gedung kampus. 

"gawat, nyonya besar gambek," ujar Kara yang menyadari dirimu marah dengan mereka berdua. jika dipikir-pikir lagi ucapan Kara dan Flora memang terlalu keluar batas. 

"kayaknya begitu, lo sih!" keluh Flora menyalahkan Kara. 

"ya ya ya gue selalu salah, sekarang keluarin duit lo," ujar Kara sembari menyodorkan tangannya di depan Flora.

"buat apa?" tanya Flora bingung. tapi, perempuan itu malah meletakan selembar seratus ribu di atas tangan Kara. 

"wiih, kaya juga lo," kagum Kara.

"emang buat apasih?"

"buat menjinakan singa yang marah,"jawab Kara dengan percaya diri. 

■■■■■

kamu sedari tadi terbaring di atas tempat tidur sepulang dari kampus tadi. sudah hampir 2 jam kamu tertidur pulas disana. sampai tiba-tiba suara dering ponselmu membangungkan tidur nyenyakmu.

dengan mata yang masih tertutup dan tangan yang mencari keberadaan ponselmu. sampai akhirnya tanganmu menemukan ponselmu yang berada di bawah bantal. kamu langsung mengangkat telfon tersebut. 

ᴏᴜʀ ʟɪꜰᴇ ᴅɪꜱᴛᴀɴᴄᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang