O16

415 85 0
                                    

"nak, kamu pulang saja. sudah terlalu larut sekarang. gak baik anak gadis pulang malem - malem" ujar bibi Nam membangunkan Flora yang tidur di sampingnya sambil bersandar di tembok. 

Flora langsung terbangun dan mengecek jam tangannya. dia juga langsung terkejut melihat jam yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Flora pun langsung pamit pulang kepada bibi Nam sebelum jam malam kossannya terlewat. 

"bi, aku pamit pulang dulu ya. kalau misalnya (y/n) udah bangun tolong kabarin saya," ujar Flora. 

"baiklah,"

setelah pamit Flora langsung bergegas turun ke lobby bawah dengan cepat. dia takut jika penjaga kossannya sudah mengunci gerbang dan dia tidak bisa masuk kemabli ke dalam kossannya. 

malam yang cukup larut membuat dia kesulitan mencari angkutan umum. sudah hampir 10 menit dia berdiri di pinggir jalan luar rumah sakit tapi masih belum ada angkutan umum yang lewat. 

sampai tiba-tiba sebuah motor melaju ke arahnya dan berhenti tepat di depannya. pengendara tersebut membuka helmnya dan merapihkan sedikit rambutnya. Flora yang masih tidak mengenali orang tersebut langsung mundur beberapa langkah karena sedikit takut. 

"habis dari mana?" tanya orang tersebut melihat ke arah Flora.

"oh, kak Mingyu. ngagetin aja kak," ucap Flora.

"mau pulang? mau bareng gak?" tawar kak mingyu yang sudah pasti sangat di terima dengan baik oleh Flora. 

"maaf udah ngerepotin kak," ujar Flora dengan tawa kecil. kak Mingyu langsung menanggapi ucapan Flora dengan tawa kecil. dia turun dari motornya dan mengeluarkan helm lainnya yang ia gantung di bagian belakang motor. 

"wiih, kakak sering bonceng cewe ya. siaga bener," ungkap Flora.

"iya, ibu gue termasuk cewe kan," candanya. 

"a-ah, iya sih"

akhirnya setelah obrolan yang termasuk singkat itu, Flora di antar pulang dengan selamat oleh kak Mingyu dan untungnya jam malam kossannya masih belum terlewat.

Di rumah sakit bibi Nam sudah di perbolehkan menjenguk dirimu.kamu yang tengah asik memakan buah sembari menonton film sama sekali tidak memikirkan bagaimana khawatirnya bibi Nam terhadapmu.

"non, istirahat. sudah malam," omelnya. bibi Nam mengambil ponselmu dan meletakannya di atas meja. kamu mendengus kesal dan berusaha mengambil kembali ponselmu.

"non,kamu sudah masuk rumah sakit 2 kali dalam seminggu. mau masuk setiap hari apa gimana sih non?" tanya bibi Nam yang membuatmu langsung melotot tak percaya.

"bibi! jangan ngomong gitu dong, tadi kan ada insiden kecil," ucapmu sambil mengerucutkan bibirmu.

"insiden kecil apanya. lain kali bibi aja yang jemput Non kalau misalnya pak Winwin gak bisa jaga non," papar Bibi Nam yang kesal dengan salah satu atasannya itu. 

"bukan salah Winwin kok bi, dia ada urusan kantor jadi wajar aja harus pergi duluan. udah bi santai aja," ucapmu sembari melanjutkan makanmu. bibi Nam yang mendengar hal itu hanya menggeleng heran dan membiarkan dirimu menghabiskan buahmu.

■■■■

"Changbin?"

sudah sangat lama sekali Winwin tidak bertemu dengan Changbin sejak insiden beberapa waktu lalu. bahkan dirinya hamir melupakan wajah Changbin saking lamanya tidak bertemu. 

"jaga istri lo, orang keluarga papah Luna tidak akan diam saja dengan keluarga pak Dirga," ucapnya. 

dia langsung memakai maskernya kembali dan pergi dari rumah Winwin. Winwin yang masih bingung berniat untuk mengejarnya tapi dia merasakan ponselnya berdering.

ᴏᴜʀ ʟɪꜰᴇ ᴅɪꜱᴛᴀɴᴄᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang