"duduk," titah Wendy menyuruhmu untuk duduk di kursi setelah kalian sampai di dalam kantornya.
ini pertama kalinya kamu datang ke kantor Wendy. awalnya kamu kira kantor dia sangat rapih dan tertata layaknya foto-foto kantor hukum yang beredar di internet, tapi nyatanya sama sekali berbanding terbalik.
meja kerjanya di penuhi tumpukan berkas-berkas kasus, bahkan 2 buah lemari yang berdiri di belakangnya sudah tidak berguna saking banyaknya berkas di ruangan ini.
" terlihat kotor, tapi sebenarnya aku baru membereskan ini kemarin," ujar Wendy yang melihat wajahmu begitu terkejut.
"ah, tidak, biasanya meraphikan kertas adalah hal yang paling membosankan," ujarmu.
"mau bahas masalah yang mana?" tanya Wendy seakan dia adalah kunci dari setiap permasalahanmu.
"memangnya anda tahu semua?"candamu yang meragukan ucapan Wendy. perempuan itu tertawa kecil mendengarnya.
" anggap saja aku juru kunci setiap permasalahanmu," ucap Wendy.
kamu langsung mengangguk cepat dan meminta Wendy untuk membahas lebih rinci permasalahan keluargamu dulu.
"sebenarnya kasus ini sudah di tutup sejak orang tuamu meninggal, tapi karena kamu ingin membuka kasus ini lagi, aku akan menjelaskannya kepadamu," ucap Wendy. Wendy menyodorkan kertas bertuliskan tahun 2008.
"sebenarnya orang tua mu tidak ada kaitannya dengan penggelapan dana tersebut,hanya saja bertepatan saat penggelapan dana itu terjadi di perusahaan dirgantara, saat itu perusahaan keluargamu mengalami krisis yang cukup serius. di ambang krisisnya ayahmu mengeluarkan sejumlah uang untuk membantu keluarga Seo yang terlibat dalam penggelapan dana tersebut," jelas Wendy.
"mengenai papah yang membantu keluarga Seo, aku tahu hal itu. tapi, kenapa bisa Winwin beralibi bahwa papahku adalah dalang dari semuanya?" tanyamu.
" perusahaan pak dirgantara awalnya didirakan oleh tiga orang, mereka adalah papah Winwin,papah Luna dan papah Jaehyun. mereka bertiga mendirikan perusahaan Danadyaksa Ventures. awalnya semua berjalan lancar sampai mereka bertiga memilih untuk mengakhiri semuanya hingga perusahaan tersebut di pegang oleh keluarga Winwin hingga sekarang"
" lalu?"
"hubungan dengan tuan Seo perlahan mulai memburuk, pak dirgantara melakukan penggelapan dana yang melibatkan keluarga Seo. papahmu yang mengetahu hal ini langsung turun tangan dan membantu keluarga Seo dengan sebuah perjanjian.perjanjian itu di tulis oleh papahmu dan pak dirgantara," jelas Wendy.
wendy menyodorkan sebuah kertas perjanjian yang sudah terobek.tapi isi dari perjanjian tersebut masih bisa terbaca dengan jelas.
" mereka menjualku?" tanyamu yang baru mengetahui hal ini.
" pada intinya, masalah ini di sebabkan oleh pak dirgantara sendiri, satu-satunya cara untuk menyelesaikan ini adalah menghentikan perusahaan Danadyaksa Ventures," usul Wendy yang membuatmu terkejut.
"tapi, perusahaan itu satu-satunya harta peninggalan papah Winwin untuk Winwin," ujarmu.
" jika perusahaan tersebut masih di pertahankan, masalah kalian tidak akan ada ujungnya, peneroran yang di lakukan oleh keluarga Luna, dan orang-orang yang di permainkan oleh pak dirgantara tidak akan berhenti, begitu juga rumah tangga kalian,"ucap Wendy.
"tapi sebelumnya, anda bilang bahwa Winwin yang telah mempermainkanku alih-alih papahnya," ujarmu.
"maafkan aku, mungkin waktu itu aku sangat gegabah dan menyimpulkannya hanya dengan satu bukti," ujar Wendy.
"jadi, bagaimana cara menghentikannya?" tanyamu kepada Wendy.
"ambil alih perusahaannya untuk sekarang, putuskan seluruh kerja sama perusahaan dan tutup perusahaan," ujar Wendy.
"untuk aset gedung dan harta lainnya, akan aku urus hak warisnya," ujar Wendy.
"Winwin, bagaimana jika dia tahu kalau sebenarnya papahnya sendiri yang membuat seluruh masalah untuknya?" tanyamu yang prihatin dengan konsisi Winwin.
" khawatirkan juga dirimu, ingat Winwin sudah mengajukan surat perceraian untukmu, jadi urusan dia kedepannya tidak akan menjadi urusanmu lagi."
■■■■■■
jam besuk rumah sakit hampir habis, bibi Nam yang sudah selesai melihat Winwin di dalam ruang IGD langsung keluar dari ruangan menuju ke kamar mandi. tanpa bibi Nam ketahui, kamu sudah berada di rumah sakit sedari lama menunggu perempuan itu keluar.
"suster, saya ingin menjenguk Nauvaldy Winwin," ujarmu menghentikan salah satu suster yang baru saja keluar dari ruang IGD.
"tapi bu, waktunya hanya 10 menit," ujar suster tersebut.
"saya hanya sebentar," ujarmu.
suster tersebut langsung mengangguk dan memberikan dirimu plastik APD dan mempersilahkan dirimu masuk ke dalam ruangan Winwin. disana terlihat Winwin yang terbaring tenang disana.
kamu berjalan mendekati ranjang Winwin, menatap wajah laki-laki yang sudah lama tidak kamu lihat. wajahnya berubah menjadi sangat tirus, mata tajamnya di hiasi oleh lingkaran hitam dan bibirnya terlihat pucat.
"bagaimana bisa lo hidup kedepannya nanti," ujarmu yang benar-benar khawatir dengan Winwin.
"setelah bangun nanti, jangan menyesal udah cerain gue ya," candamu yang diiringi tangis di wajahmu. sebenarnya, kamu benar-benar ingin mengatakan hal itu dengan nada bercanda. tapi air matamu langsung turun begitu mengatakan hal tersebut.
hiks
kamu mencoba menahan air mata serta ingusmu yang akan mengalir deras. dengan cepat kamu mengeluarkan sebuah kotak Cincin dari dalam tasmu, menaruhnya di meja samping ranjang Winwin.
" Cincinnya gue balikin duluan, makasih udah pinjemin ke gue selama ini," ujarmu sembari tersenyum kecil.
"sebenarnya,gue tau lo gak pakai cincin pernikahan kita gara-gara Cincin itu udah penyok kan? gue udah benerin kok kemarin, semuanya udah bagus kayak semula,"
"jangan minta ganti rugi ke gue, gue gak punya duit, tapi gue punya niat buat benerin cincin itu,"
kamu menghela nafasmu dalam sebelum kembali melanjutkan monologmu sendiri. tatapanmu menoleh ke arah perutmu yang sudah memasuki bulan ke-!enam. sekitar 3 bulan akan muncul manusia baru di antara kalian.
" entah gimana hubungan kita ke depannya, lo harus ngakuin ini anak lo ya, kasian kalau dia gak punya papah," ujarmu sembari menangis.
tangismu semakin deras akibat ucapanmu sendiri,niat awalmu kesini hanya untuk mengembalikan cincin nikah, tapi entah kenapa kakimu enggan pergi meninggalkan ruangan ini.
"sidang perceraian lo bakal di wakilin sama pengacara lo, jadi gak usah khawatir,"
" jaga diri lo baik-baik, baru di tinggal sebentar aja udah kurus kayak gini, nanti gue bilang bibi Nam buat masakin masakan kesukaan lo setaip hari, biar lo sehat! jadi kalo anak lo ketemu sama lo dia gak takut sama lo,"
" jangan marah-marah terus, nanti rambut lo cepet putih,"
" sering-sering jenguk anak lo! gue gak larang kok!"
" oh iya tentang perusahaan keluarga lo mungkin akan di tutup, tapi lo jangan Khawatir, aset rumah mobil dan barang peninggalan papah lo bakal jatuh ke tangan lo, gue gak bakal ambil sepser pun,"
"gue bakal selesain semua masalah perusahaan lo sebelum sidang perceraian kita berakhir, hitung-hitung balas budi gue selama ini,"
"and last but not least, jangan lupain gue ,mungkin kita bakal jadi orang yang tidak ada hubungan apapun lagi. tapi, jangan lupa kalau kita adalah dua insan yang pernah terikat dalam janji pernikahan yang sama di hadapan Tuhan,"
■■■■■
haii apa kabar?
jangan lupa untuk votment ya hehehe
di tunggu part selanjutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴏᴜʀ ʟɪꜰᴇ ᴅɪꜱᴛᴀɴᴄᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]
Fanfiction"Sebuah bayangan yang membuat jarak diantara kami."ㅡWinwin. Imagine about you and Winwin. [Sequel dari : Camaraderie] Direkomendasikan untuk membaca season pertama untuk yang belum, chek akun @firasbluelight. Collab season 2 Aracelli with Aevmeryn🌸...