O14

437 85 1
                                    

Dor!

"Is the love shot Na na na na na na na"

"Lo manggil gue?" Ketiga perempuan yang tengah bercanda di kursi kantin langsung menoleh ke arah laki-laki yang tengah lewat dengan segelas kopi di tangannya.

"Mentang mentang nama belakang lo Na, kalo kita nyebut NaNa lo merasa kepanggil," cibir Flora yang membuat Jaemin menggeleng heran dan melanjutkan perjalananya.

Laki-laki itu merasa aneh dengan Flora karena, bukankah tidak salah jika dia menoleh saat mendengar nama NaNa? Lagi pula banyak yang memanggilnya dengan sebutan NaNa dan hal itu cukup familiar di telinganya.

" jangan gitu, dia kan di panggil Nana. Wajar aja kalau merasa terpanggil," ujarmu menasehati Flora.

"Dia ganteng juga ya, dari fakultas mana?" Tanya Flora yang terlihat tertarik dengan laki-laki tadi.

"Tadi di nyinyirin sekarang di taksirin," cibir Kara tak mau kalah.

" fakultas kedokteran, dia senior. Masuk tahun 2016 karena kepintarannya yang sudah terlalu tinggi," jelasmu yang membuat Flora sedikit terkejut.

" gila, gak jadi deh nanti otak gue kebanting," ujar Flora yang sudah tidak memiliki harapan dengan NaNa.

" mending sama dia noh," ucap Kara. Kara menunjuk ke arah laki-laki yang baru saja selesai bermain basket. Tangannya menunjuk ke salah satu laki-laki yang berada di belakang kak Wonwoo.

"Kak mingyu? Apalagi sama dia, kebanting tingginya," ucap Flora.

" otak memang lo gak bisa menang tapi soal tinggi badan, gue jamin enakan meluk cewe yang lebih pendek," ujar Kara meyakinkan Flora.

"Serius lo? Menurut lo kita cocok gak?" Tanya Flora sembari menaik turunkan alisnya berharap mendapatkan jawaban yang memuaskan dari keduanya.

"Tingginya sih memang cocok," ujarmu.

" kalau penampilan muka sih, bakal kebanting"

Mendengar jawaban Kara, Flora langsung bersiap melepas sepatunya dan melemparkannya ke arah Flora. Tapi, perempuan itu langsung berpindah duduk ke samping dirimu.

"eh hati-hati."

tubuh kara langsung kebali bergeser saat seseorang menahan tubuhnya saat akan memeluk dirimu. 

"kenapa sih?" tanya kara yang cukup sewot kepada Winwin karena laki-laki itu melarang dirinya duduk bersebelahan denganmu. 

"jangan cerewet," tegas Winwin sembari duduk di sebelahmu. laki-laki yang datang dengan semangkuk bakso dan juga es jeruk di tangannya langsung meletakannya dengan hati-hati di hadapanmu. 

"hello, bisa gak sih kalian liat ke sekeliling kalian? kita sebagai jomblo merasa panas disini," cibir FLora dengan gerakan mengipas wajahnya. 

"ih, gue mah gak jomblo. lo doang kali," ledek Kara. 

kamu langsung tertawa senang saat mendengar gurauan kedua sahabatmu itu dan otomatis menoleh ke arah Winwin yang juga tengah menatapmu.

kamu langsung berhenti tertawa saat WInwin menatap dirimu sedari tadi. 

"apaan sih?" tanyamu sedikit tidak nyaman. 

"gak tau, gue liat lo makin cantik aja," gombalnya. 

"tuhan, bisakah kau turunkan jodohku? aku ingin punya pacar tanpa mencari," ujar Flora yang sudah muak dengan suasana dirimu dana Winwin. 

"(y/n)"

kamu menoleh ke arah kak Wonwoo yang baru saja datang dengan kak Mingyu. mereka berdua menarik kursi dan duduk semeja denganmu. hal itu memicu amarah Winwin.

ᴏᴜʀ ʟɪꜰᴇ ᴅɪꜱᴛᴀɴᴄᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang