12 - PMS

2.8K 182 62
                                    

12 - PMS

Hari-hari berlalu, tak terasa sudah terlewati tiga bulan sejak hubungan keduanya telah membaik.

Kini Sana maupun Dahyun terlihat semakin dekat dan mesra, hingga para shipper mereka di sekolah semakin kesenangan melihat kelakuan manis keduanya.

Terlihat saat ini keduanya berada di kantin, hanya sekedar untuk makan siang bersama pun beberapa ponsel sudah memotret mereka.

"Wae? Kenapa menatapku seperti itu hm?" Tanya Sana pada Dahyun yang sedang menatapnya lekat.

"Kenapa melepas kruk mu?" Jawab Dahyun dengan pertanyaan, membuat Sana menghela napas.

"Kakiku sudah mulai membaik, dan aku harus membiasakan untuk berjalan tanpa bantuan tongkat kruk" Jelas Sana.

"Jangan marah, aku benar tak apa" Ucap Sana lagi saat Dahyun tak mengeluarkan sepatah kata.

Ia terlalu khawatir dengan keadaan Sana yang melepas kruknya. Bagaimana jika kekasihnya tak sengaja terjatuh dan semakin memperparah kakinya.

"Sayang?" Panggil Sana. "Hah~ baiklah baiklah" Jawab Dahyun dengan helaan napas pasrahnya membuat Sana tersenyum senang.

"Sudah selesai makan?" Tanya Sana yang diangguki Dahyun.

"Kajja aku antar ke kelas" Ucapnya seraya berdiri.

"Heol! Jam istirahat bahkan masih panjang" Protes Dahyun.

Sana terkekeh, memang benar kata Dahyun, istirahat mereka cukup panjang. "Lalu mau kemana?"

Dahyun terlihat berpikir. "Ke ruang musikku saja!" Ucpnya antusias.

Setiap hal yang Dahyun lakukan selalu terlihat menggemaskan. "Arraseo kajjaa!" Ucap Sana dengan nada antusiasnya juga menggenggam jemari Dahyun, seraya berjalan meninggalkan area kantin.

Mereka tak menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang selalu menatap salah satunya dengan tajam.

"Apa yang kau suka dari Sana huh? Aku bahkan bisa lebih memuaskanmu"

.

"Jja silakan duduk tuan puteri" Ucap Sana seraya mendudukkan Dahyun di sofa nyamannya, membuat Dahyun terkekeh.

"Terima kasih my ketua~" Balas Dahyun membuat Sana juga tertawa. Ia pun ikut duduk di sebelah Dahyun.

Dengan manja Dahyun langsung memeluk Sana yang baru saja duduk, ia selalu menyukai wangi tubuh Sana.

Sana senang hati menerima dan membalas pelukan Dahyun seraya membuka ponselnya dengan sebelah tangan. Sedang salah satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap surai dan menepuk-nepuk pelan tubuh belakang Dahyun.

"Berhenti memainkan ponsel itu~" Rengekan Dahyun terdengar karena Sana masih fokus dengan ponselnya, entah apa yang dilihatnya Dahyun pun tak tahu.

Ia mengadahkan wajahnya untuk menatap Sana. Dengan cepat Sana mengecup bibir Dahyun. Dibuahi pukulan pelan di pundaknya membuat Sana terkekeh.

"Kenapa memukulku?" Tanyanya seraya terkekeh.

Dengan bibir yang terpout Dahyun menjawab. "Kau mengacuhkanku!" Ucap Dahyun kesal.

"Aigoo mianhaeee~! Aku lupa jika ada bidadari di sini" Ucap Sana, hingga ia mendapatkan pukulan lagi di pundaknya, namun kali ini lebih keras.

Sana kembali terkekeh akibat pukulan itu, ia tahu gadisnya sedang kesal saat ini. "Kenapa tangan nakal ini selalu memukulku hm?" Tanyanya gemas seraya mengambil tangan Dahyun.

MY EX IS MY LOVE - SaiDa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang