78 - KEEP YOU SAFE

1.2K 148 34
                                    

78 - KEEP YOU SAFE

9.00 AM

"Masuk!" Ucap Dahyun dingin.

Masuklah seorang gadis cantik, berambut sebahu, dengan kacamatanya.

"Nona, ada jadwal makan siang untuk hari ini dengan pendiri perusahaan YP Company" Ucapnya.

Dahyun mengadah menatap gadis yang menjabat sebagai sekretaris barunya, Shin Ryujin.

"Batalkan, aku harus makan siang dengan hubbyku" Ucap Dahyun.

Ryujin pun mengangguk paham. Ia selalu paham alasan Dahyun selalu membatalkan acara makan bersama.

"Baik nona, saya permisi" Jawab Ryujin.

"Tunggu" Tahan Dahyun.

"Siang nanti pergi ke perusahaan MS Company, bawakan makan untuk sekretaris hubbyku, kau juga bisa makan bersamanya" Ucap Dahyun.

Ryujin kembali mengangguk. Ini sudah kedua kalinya, ia diminta Dahyun untuk membawakan makan untuk sekretaris Sana.

Memang setelah kejadian itu, Lia juga sesekali menjenguk dan menemani Dahyun agar tak terlalu sedih sendirian.

Dan tentang Ryujin, Dahyun yang menemukannya sendiri saat gadis ini menjadi penjaga minimarket dengan riwayat pendidikan tinggi.

Sejak itulah Dahyun langsung mengangkat Ryujin menjadi sekretarisnya. Itu sungguh membuat Ryujin bersyukur telah dipertemukan dengan Dahyun.

"Baik nona saya mengerti" Jawab Ryujin. Setelah itu ia pamit untuk kembali ke ruangannya.

.

2.00 PM

Dahyun membuka pintu dengan perlahan. Walaupun tak ada yang terganggu bila ia membukanya dengan tergesa. Sana tetap tak akan terkejut.

"Annyeong hubby.." Ucap Dahyun mengecup pipi Sana.

"Maaf aku terlambat makan siang" Ucap Dahyun. Kali ini ia duduk di sebelah tempat tidurnya dan Sana dengan meja di hadapannya beserta makan siangnya.

Ia mulai memakan makan siangnya hingga beberapa suapan. Tangannya terhenti, matanya juga berhenti. Namun terlihat bergetar dan berkaca-kaca.

"Sayang?? Ini aku.." Ucap Dahyun segera menggenggam tangan Sana yang tadi ia dengan jelas melihat jemari itu bergerak perlahan.

Namun tak ada balasan. Sana kembali kaku seperti tadi. "Hubby~? Kau bangun k-kan? Bisa mendengarku k-kan?" Ucap Dahyun.

"H-hey kumohon b-bangun.." Tangis Dahyun pecah. Menunduk menggenggam tangan Sana erat.

"Hiks.. b-bangun.." Makanan di depannya sudah ia singkirkan lagi. Ia hanya ingin fokus pada Sana.

Ia pun segera memencet tombol untuk memanggil dokter ke ruangan Sana.

Tak lama para petugas kesehatan pun datang.

"Dok, aku bisa dengan jelas melihat jemari Sana bergerak, itu artinya dia akan sadar k-kan?" Ucap Dahyun saat mereka baru saja masuk ke ruangan.

"Nona, mohon tunggu di luar dahulu"

"Tidak! Aku haru di sini dengannya!" Tolak Dahyun memaksa untuk tetap berada di sebelah Sana.

"Sebentar saja nona" Ucap salah satu perawat yang berusaha membawa Dahyun ke luar ruangan.

"Hey hey ada apa ini?" Tiba-tiba satu suara tak kalah tegas mengambil atensi.

Im Nayeon beserta sang istri yang kebetulan datang ingin menjenguk, meliht kegaduhan di ruangan Sana.

"Eonni?! Tangan S-Sana bergerak tadi! Dia akan b-bangun segera kan?" Ucap Dahyun beralih ke hadapan Sana dengan mata basahnya dan sesegukannya.

Nayeon menyendu menatap Dahyun. Tanpa berucap apa-apa ia membawa Dahyun masuk ke dalam pelukannya.

"Iya~ Sana akan segera bangun" Jawab Nayeon lembut. Mengusap surai Dahyun dan punggung bergetar itu.

"Dia pasti b-bangun" Lanjut Nayeon. "Sekarang kita tunggu dokter di luar hm? Sembari menunggu datangnya Chae dan Mina, kajja" Ajaknya membawa Dahyun keluar ruangan tanpa paksaan.

Yang dituntun pun menurut, dengan napas yang masih sesegukan keluar dari ruangan.

Ia didudukkan di kursi, ditemani Momo disebelahnya dan Nayeon yang berjongkok di depannya.

"Sana pasti baik-baik saja.." Ucap lembut Nayeon.

"Dahyun??" Panggilan dari gadis berambut pendek bersama satu gadi anggun di sebelahnya.

Ketiga atensi memandang pada mereka.

"Kenapa di luar?" Tanya Chae setelah keduanya sampai di antara Dahyun, Nayeon, dan Momo.

"Sana sedang diperiksa" Jawab Nayeon mengadah pada Chae.

Anggukan menjadi jawaban atas ucapan Nayeon.

Tak lama pintu ruangan Sana terbuka. Dahyun spontan berdiri menghampiri.

"Bagaimana Sana, dokter?" Tanya Dahyun dengan wajah khawatirnya.

"Ehm.. tak ada yang janggal, keadaan pasien Sana sama seperti kemarin kemarin, kita hanya bisa mendoakannya dan berharap keadaan pasien bisa segera siuman" Ucap dokter menjelaskan.

Dahyun menghela napas, lalu dengan langkah gontai ia melewati sang dokter memasuki ruangan untuk menemui Sana.

Tatapan matanya menyendu. Ia begitu merindukan Sana-nya. Suara, tatapan, dan senyumannya.

"Bogoshipeo, jinjja bogoshipeo..." Ucapnya lirih.

"Kumohon bangun~ hm?" Dahyun kembali meneteskan air matanya. Mengusap pipi dan surai Sana lembut.

"Anyeong, Sana" Pundak dirangkul serta diusap lembut. Nayeon serta lainnya ikut masuk menemui Sana.

Masih dengan Dahyun yang sesegukan dihadapan Sana.

"Hey lihatlah Dahyunmu menangis seperti ini karenamu, cepatlah bangun.." Ucap Nayeon sedikit bercanda untuk menenangkan Dahyun.

Dan yang Dahyun harapkan hanyalah Sana, bisa segera siuman.

.

.

.

.

.

Tbc.

BEEN WAITING SO LONG...

IM SO SORRY, HM?

IM SO SORRY, HM?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY EX IS MY LOVE - SaiDa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang