9 - RIVAL

2.2K 210 113
                                    

9 - RIVAL

Sudah lewat 3 minggu setelah kejadian di rumah sakit kemarin. Saat ini Sana sudah berada di rumah, ia memilih untuk rawat jalan saja dari pada harus berada di ruangan putih itu.

Dengan menggunakan tongkat bantuan yang biasa dinamakan kruk, Sana berjalan dengan perlahan ke arah dapur untuk membasahi kerongkongannya yang kering.

"Ada yang bisa di bantu nona?" Sapa salah satu butlernya.

"Ah! Ani gwenchana, aku bisa jika hanya minum" Jawab Sana sembari terkekeh.

"Buttler Choi, apa kau tahu Mommy dan Daddy pulang kapan?" Tanya Sana pada buttler bermarga Choi.

Buttler Choi menggeleng. "Maaf tuan dan nyonya tak pernah memberi tahu" Jawabnya sopan yang diangguki Sana.

Begitulah hidupnya. Mau sesakin apapun dirinya, kedua orang tuanya hanya memikirkan perusahaannya saja. Tapi dengan begitu akhirnya Sana bisa belajar hidup mandiri.

Setelah buttlernya pamit untuk membereskan hal lain, Sana juga kembali ke kamarnya.

Karena kamarnya yang berada di lantai 3 ia lebih memilih keatas melewati lift yang ada di rumahnya. Tak memungkinkan juga dengan kakinya yang patah harus melewati tangga.

Sampai di kamar, ia terlihat memeriksa ponselnya memeriksa beberapa notif di ponselnya. Sayangnya notif dari gadis manis kesayangannya tidak ada.

Keduanya saat ini sudah lebih dekat dari sebelumnya. Setelah keduanya memutuskan untuk berteman dan berdamai di rumah sakit lalu, Sana semakin berani melakukan skinship terhadap Dahyun. Ia tersenyum saat melihat nama kontak Dahyun di ponselnya, dahulu Dahyun lah yang mengubahnya dan sampai saat ini Sana tidak pernah mengganti nama kontak Dahyun.

My Dahyunie

"Annyeong? Sudah pulang?"
Send.

Pesan terkirim. Ia menunggu balasan seraya berbaring di kasur nyamannya.

Ting!

Bunyi notif terdengar, ia segera membuka ponselnya untuk mengecek.

My Dahyunie

"Hm wae?"

Balas Dahyun singkat. Sana sepertinya harus terbiasa dengan sikap baru Dahyun yang seperti ini.

My Dahyunie

"Ani, sampai ketemu di sekolah besok<3"
Send.

Di lain tempat. Dahyun langsung terduduk setelah membaca pesan Sana. "Apa dia gila?" Ucapnya sendiri.

Ketua osis gila

"Kau gila?! Kakimu belum sembuh"
Send.
Read.

"Kau mengkhawatirkanku?"

Dahyun semakin tak menyangka dengan balasan Sana. "Lama-lama aku ikut gila karenanya" Ucap Dahyun sendiri seraya merempar ponselnya.

.

Keesokkan harinya.

8.15 AM

Seperti biasanya, mobil putih milik Dahyun memasuki halaman parkir sekolah. Pagi ini ia sedikit terlambat karena harus mencari kunci mobil kesayangannya.

MY EX IS MY LOVE - SaiDa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang