24 - MY GIRL

1.9K 170 39
                                    

24 - MY GIRL

Sudah genap 3 minggu sejak Sana keluar dari rumah sakit. Ia juga sudah aktif berada di sekolah tentunya ditemani dengan gadis manis posesif kesayangannya.

"Oh iya tentang event akhir tahun nanti, ada yang punya ide? Entah tema, program kerja, dll" Ucap Sana menatap satu persatu anggotanya.

Saat ini mereka sedang melingkar di ruangan osis, dan duduk di masing-masing meja mereka. Melakukan rapat yang sudah berlangsung sekitar 1 jam setelah bel pulang sekolah.

Jemari Sana bermain di atas meja hingga menimbulkan suara yang berirama.

Ia sudah menunggu hampir 5 menit, namun masih sunyi.

Tak!

Pulpen ia hentakan ke atas meja menimbulkan suara baru, yang sedikit mengejutkan para manusia yang seolah tersadar dari lamunannya.

"Hampir 20 orang ada di sini, tapi tidak satu pun mengeluarkan pendapat?" Ucap Sana.

"Apa jangan-jangan suaraku tak terdengar di telinga kalian?" Sana menatap satu persatu wajah yang mulai menunduk khawatir.

Sedangkan gadis kelinci, sang notulen yang duduk di sebelahnya hanya mengulum bibirnya. Sana sudah memasuki mode seramnya sebagai ketua osis kali ini. Semua anggota osis tahu bagaimana seramnya Sana saat marah.

Keadaan sekarang sangat sunyi, semakin mencekam dari awal rapat.

"Rapat selesai, dua hari lagi aku minta usulan dari kalian masing-masing satu" Sana akhirnya berdiri menyusun lembaran kertas yang berisi point-point penting dari rapat tadi.

"Kecuali kau, kuharap kau menyiapkan tiga usulan, aku tunggu" Sana menunjuk satu anggota yang sedari tadi ia perhatikan hanya sibuk mencoret-coret tidak jelas di kertasnya.

Yang ditunjuk pun menelan salivanya susah payah saat bertatapan langsung dengan iris mata tajam milik sang ketua osis. "N-nee sunbae" Jawabnya terbata.

Sedikit rasa kecewa ia rasakan. Mulutnya hampir berbusa, namun anggotanya seperti tidak menghargainya saat rapat berlangsung.

Sana berjalan keluar lebih dulu meninggalkan ruangan osis yang membuatnya emosi itu.

Langkahnya ia arahkan ke ruang musik sekolah demi mendapatkan energinya lagi.

Pintu dibuka, terlihatlah gadis manisnya yang sedang memainkan sebuah lagu dengan piano klasik di sana.

Sana berjalan dan berdiri bersender di sofa terdekat menatap tubuh belakang Dahyun yang sangat serius saat memainkannya hingga nada terakhir.

Prok! Prok!

"I said yes baby~" Puji Sana seraya bertepuk tangan atas permainan piano gadisnya.

Dahyun yang tak sadar akan kedatangan Sana pun terkejut. "Eonni?!" Kejut Dahyun seraya berlari ke arah Sana.

Hug!

Pelukan erat tak terelakan. "Sedari tadi di sini?" Tanya Dahyun seraya mengadah menatap wajah Sana.

"Baru saja~" Jawab Sana menggoda hidung gadisnya dengan hidung indah miliknya.

"Eonni terlihat lelah~" Ucap Dahyun saat menatap wajah kekasihnya itu.

"Tidak, hanya ada sedikit masalah kecil" Jawab Sana tersenyum lembut mengecup pipi gadisnya dan kembali memeluk tubuh mungil itu, menopangkan dagunya di bahu Dahyun.

Tangan Dahyun pun bergerak menepuk dan mengusap punggung kekasihnya yang terlihat kelelahan.

"Kau sudah makan kan?" Tanya Sana di sela-sela pelukan mereka.

MY EX IS MY LOVE - SaiDa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang