Because of You

1.7K 217 234
                                    

Jay keluar dari mobil kemudian ia membuka pintu mobilnya dan membantu Kim keluar. Jay merasakan tangan Kim yang bergetar hebat hanya karena menyentuhnya saja, ia pun tidak tega dan melepaskan genggamannya.

"oppa gamau maksa kamu" ucap Jay.

Kim mengangguk menyetujui, mereka pun memasuki sebuah apartemen yang besar dan berjalan menuju salah satu pintu apartemen yang ingin mereka kunjungi.

Sesampai di depan pintu dengan nomor 279, Jay memencet bell dan tidak lama seorang wanita paruh baya membukakan pintu.

"oh halo Kimberly, Jay" ucapnya. "mau cari Wonyoung?"

"iya tante" ucap Jay.

"masuk-masuk"

Jay dan Kim pun masuk dan melihat kesekitar ruangan. Banyak sekali box-box yang tergeletak di ruang tengah membuat Kim berpikir bahwa Wonyoung akan meninggalkan negara ini.

"maaf ya, tante lagi beres-beres buat balik ke Taiwan" ucap mama Wonyoung.

"gapapa tante" ucap Jay.

"maaf ya Jay tapi kamu gabisa ketemu Wonyoung, bolehnya Kim aja"

"gapapa, saya ngerti.. saya kesini juga karena Kim yang mau"

"baiklah, kamu bisa tunggu di sini ya biar tante buatin teh.. Kim, ayo ikut"

Kim mengikuti ibu Wonyoung dan memasuki sebuah kamar. Kim sama sekali tidak terkejut dengan kamar Wonyoung yang sangat berantakan dan Wonyoung berada di sudut ruangan sambil menutup seluruh dirinya dengab selimut.

"tante mohon, tolong bujuk dia ya.."

"baik tante"

Kim menutup pintu, ia mendekat dan Wonyoung berteriak histeris secara tiba-tiba.

"JANGAN DEKET-DEKET!!" teriaknya.

Kim tetap mendekat dan berusaha membuka selimut itu namun Wonyoung menahannya sambil berteriak histeris. Kim tidak mau bermain kasar, namun ia terpaksa dengan menarik sekuat tenaga membuat Wonyoung hampir tersungkur ke depan.

"ini Kim" ucap Kim dengan lembut.

Wonyoung berhenti berteriak, ia menoleh dan memeluk Kim. Wonyoung menangis histeris membuat Kim ikut menangis karena mereka sama-sama berada di posisi yang sangat terpuruk untuk saat ini.

"gua.. gua takut" ucap Wonyoung. "gua gamau keluar.. gua takut ada Sunghoon."

"Jang Wonyoung" Kim melepaskan pelukannya. "lu harus pergi, dari sini."

"gamau! gamau!"

Wonyoung kembali histeris, Kim hanya diam memperhatikan sampai Wonyoung kembali mereda.

"kalo lu masih disini, dia bisa temuin lu lagi" ucap Kim. "karna dia bisa ngerasain takut seseorang, dia juga fetish."

"a-apa?"

"dia bisa ngerasain takut lu, dan gua.. lebih tepatnya dia bisa ngerasain rasa takut dari perempuan, dalam hal apapun"

Wonyoung terkejut dan ia semakin takut namun mendengar bahwa perkataan Kim barusan, ia berusaha mengontrolnya walaupun sulit.

"t-tapi kenapa gua yang jadi korban?! kenapa bukan lu?! sementara lu yang selalu takut karna apapun!"

"gua.. keluar dari rasa takut gua karna orang yang ngebuat gua kayak gitu" Kim menarik selimut dan menyelimuti Wonyoung. "mungkin Sunghoon ga puas sama apa yang dia rasain dari gua dan dia cari korban lain, ya itu lu."

"tapi gua gapernah takut-"

Wonyoung memotong ucapannya, ia teringat bahwa ia sempat di teror membuatnya sering takut dan parno dalam sesuatu.

[✔] 2. You're Mine || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang