Waktu telah berlalu dengan cepat. Permintaan Sunoo pagi ini di turuti dan mereka menuju ke tempat skating yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.
"kan di mall itu ada" ucap Kim melihat mall yang biasa ia datangi sudah lewat.
"gamau disitu"
"banyak mau"
"ya!"
"bayarin ya"
"oke!!"
🥀🥀🥀
Kim memakai sepatu skating kemudian melihat ke dalam. Seketika ia teringat dimana ia mendapatkan pernyataan cinta dari Sunghoon. Genap dua tahun sudah setelah hilangnya Sunghoon bersama penumpang pesawat yang lain.
Kim sudah mulai merelakan dan mengikhlaskan, Ia hanya tersenyum mengingat kenangan manis bersama Sunghoon, saat pertama bertemu, disaat Sunghoon menyatan cintanya di tempat yang sama.
Kim pun mengusak rambut Sunoo tiba-tiba.
"duh apa sih?!" dumel Sunoo.
"bocah"
"heh gua lebih tinggi dari lu!!"
"ya tetep bocah"
"sialan.. udah ayo"
Sunoo menggandeng tangan Kim dan mulai berseluncur di atas es. Sesuai dugaan Kim, Sunoo selalu tergelincir bahkan sering jatuh jika ia tidak menggenggam tangan Kim, tentu tingkahnya menjadi bahan tawaan anak kecil disana.
"payah lu ah" dumel Kim.
"gua gabisa gila!"
"ngapain ngajak?!"
"pengen.. eh bentar gua mau ke toilet"
Kim mengulurkan tangannya dan membantu Sunoo bangkit. Sunoo pergi dan Kim pun melanjutkan berseluncur sampai ia melihat seseorang yang ia kenal hingga membuatnya menghentikan kakinya dan jantungnya berdegup kencang.
Napas nya sesak melihat seorang laki-laki tinggi, berkulit seputih es tengah menikmati berseluncur sambil menunjukan bakat figure skatingnya.
"S-sunghoon?"
Kim tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Ia terus memperhatikan sampai Sunghoon menotice nya dan membuatnya terkejut.
"a-ah.."
Air mata Kim terjatuh disaat Sunghoon hanya melihatnya cukup lama dan langsung kembali berseluncur seakan-akan Sunghoon tidak mengenali Kim.
Kim semakin menangis dalam diam memerhatikan Sunghoon. Ia sangat tidak percaya dengan pandangannya hari ini namun Sunghoon benar-benar nyata ada di satu ruangan yang sama dengannya.
"aniya.. pasti gua salah liat"
Kim mengusap air matanya kemudian membalikan badannya agar ia tidak terus melihat ke arah Sunghoon. Tapi takdir berkata lain, Sunghoon menghampirinya dan memberikan sapu tangan.
"gwaenchanaseyo?" ucap Sunghoon.
Nangis.
Kim menangis lagi bahkan rasanya ia ingin memeluk Sunghoon saat ini juga namun ia terkejut dengan Sunghoon yang berbicara dengan formal seakan-akan ia tidak mengenali Kim.
"n-ne gwaenchanha" Kim menerima sapu tangan itu dan mengelap air matanya yang tidak henti. "hiks."
Sunghoon bingung, Kim semakin menangis bahkan isakannya cukup kencang. Ia pun menggenggam tangan Kim dan menyingkir.
"jangan nangis disini, diliatin" ucap Sunghoon.
Karena Kim semakin menangis, Sunghoon sedikit tidak tega dan memeluknya. Ia mendengar Kim terus bergumam namanya.
"lu kenal gua?" ucap Sunghoon.
Kim langsung melepaskan pelukannya dan menatap sedikit tajam ke arah Sunghoon yang menunjukan ekspresi tampak asing melihat Kim.
"m-mwo?" ucap Kim.
"Kim– y-ya lu kenapa?!" Sunoo langsung mengusap air mata Kim.
"daritadi dia nangis" ucap Sunghoon.
"ah.. yaudah pulang aja yuk?"
Sunoo menarik tangan Kim menjauhi Sunghoon namun Sunghoon menggenggam lengannya menahan mereka pergi.
"dia belum jawab" ucap Sunghoon.
"jawab apa– ah lu Sunghoon ya? masih hidup?" tanya Sunoo.
"...maksud?"
"Kim.. ayo pulang"
Sunoo mengajak pergi Kim dan Kim menurutinya walaupun ia sempat menoleh ke belakang memperhatikan Sunghoon yang terus menatapnya.
🥀🥀🥀
Saking terkejutnya, selama perjalanan sampai di rumah Kim hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia menutup pintu kamarnya dan bersandar di pintu.
"Sunghoon ah.."
Kim menangis, perasaan bingung, kaget, rindu, sedih, senang bersatu. Satu sisi ia bersyukur Sunghoon benar-benar masih hidup namun satu sisi ia sedih Sunghoon tidak mengenalnya.
"lupa.. ingatan kah?" gumamnya.
Tok tok.
"Kim.. ada Yoshi hyung" ucap Jay.
"Kim?" panggil Yoshi.
"gua buka ya– eh minggir bege lu ngapain nahan pintu" dumel Jay sambil mendorong pintu kamar Kim.
Namun Kim semakin mendorong dan mengunci pintu tak akan membiarkan Jay dan Yoshi masuk disaat perasaan yang kacau ini.
Kim membelakan matanya tiba-tiba, ia teringat tidak menjawab pertanyaan Sunghoon bahkan tidak menanyakan kabar dan hal lainnya. Ia keluar dari kamar dan berlari keluar.
"MAU KEMANA!" seru Jay.
"cari Sunghoon"
"MWO?!"
🥀🥀🥀
"hah.. hah.."
Kim bernapas dengan terengah-engah. Ia melihat di dalam skating tempat ia bertemu dengan Sunghoon dan berniat mencarinya disana. Bahkan ia mencari di tempat ganti sepatu namun tak ada Sunghoon di sana.
"sial.."
Kim berjalan dengan lesu setelah beberapa jam mengitari mall tersebut. Sampai ia hendak membuka pintu mobil, Ryujin menelponnya.
"yeoboseyo–"
"ya! eodiga?!"
"mall"
"temuin gua di cafe biasa, palli!"
"cape"
"CEPET!"
Tuut.
Mau tidak mau ia menancap gas menuju cafe biasa lebih tepatnya cafe kesukaan Ryujin. Sesampai disana ia masuk dan menghampiri Ryujin.
"apaan sih, orang gua gamau–"
"annyeong"
🥀🥀🥀
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 2. You're Mine || Park Sunghoon
FanfictionSeason 2 of Feel Your Fear "Aku akan merebutmu kembali, karena kamu miliku." ·˚✎ ﹏ ꒰ ❛ jangan lupa follow, komen sama vote ya ❜ ꒱ #1 - treasurefanfiction ( 09.05.21 ) #1 - yoshinori ( 15.09.21 ) #1 - itzyfanfiction ( 09.05.21 ) #1 - enhypenfanfictio...