Lying

1.2K 233 83
                                    

"kenapa noona sama dia?"

Pertanyaan Haruto tidak dijawab oleh Kim. Haruto melirik sekilas dan melihat Kim tengah melamun dan ia teringat perkataannya di depan Jeongwoo. Haruto pun menghela napas kasar.

"yang gua bilang–"

"itu bener?" tanya Kim yang memotong ucapan Haruto.

"eo"

"lu boong kan?"

"ngga"

"lu punya bukti apa kalo dia pembunuh?!"

"dia yang ngebunuh Junkyu!"

Kim membelakan matanya tak percaya kalau kekasihnya sendiri benar membunuh Junkyu, sahabat kakak tirinya.

"boong"

"apa lu gapernah ngerasain hal yang aneh dari dia?!"

Kalimat yang Haruto ucapkan ada benarnya, Kim sering kali merasa aneh dengan Sunghoon sekembalinya ia dari kecelakaan maut itu. Awalnya Kim pikir itu efek samping dari lupa ingatannya tapi semakin lama Sunghoon semakin aneh.

"turunin gua, gua mau pulang sendiri"

"mwo?"

"berenti"

"ga"

"ya!"

"gua gaakan nurunin noona"

"WATANABE HARUTO!"

Haruto terkejut, Kim sampai menyebutkan nama lengkapnya dan membentaknya. Haruto teringat kalau ini bukan pertama kalinya Kim seperti ini karena dulu Kim pernah sangat marah padanya karena sesuatu sampai harus menyebut nama lengkapnya.

Haruto meminggirkan mobilnya, membiarkan Kim keluar dari mobilnya dan Haruto kembali menjalankan mobilnya walaupun ia sedikit merasa khawatir membiarkan Kim yang melamun sambil berjalan.

Sementara Kim sendiri masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Tapi dengan semua kejadian ini saling terkait satu sama lain.

Kim terus menghela napas kasar, bahkan ia berjalan tanpa arah tanpa tujuan. Tiba-tiba Kim mendapatkan telpon dari Sunghoon, tapi Kim tidak mengangkatnya dan membiarkannya. Kim benar-benar membutuhkan waktu sendiri saat ini dan berusaha berpikir jernih.

"Kim?"

🥀🥀🥀

Sunoo tengah membuat minuman di rumah mantan pembunuh dan narapidana. Setelah membuat jus dari buah yang ada di dapur, Sunoo berjalan menuju ruang tamu dan ia mendapat telpon dari Haruto.

"eh angkat tuh" ucap Sunoo.

Jake pun mengangkatnya, awalnya nada Jake biasa saja sampai nada bicara Jake membuat Sunoo khawatir.

"HAH LO NINGGALIN KIM SENDIRIAN?!" bentak Jake.

"eh kenapa-kenapa?! speaker dong!" seru Sunoo.

"gua mau ke Jeongwoo, lu samperin Kim noona di pinggir jalan deket minimarket ○○○" ucap Haruto setelah Jake memencet fitur speaker.

"hah?! kok lu ninggalin dia sih?!" seru Sunoo.

"...buruan jemput"

Tuut.

"eh buruan!" Jake langsung bangkit dan mengambil kunci mobil.

"eh mereka berantem ya?" tanya Sunoo yang ikut terburu-buru.

🥀🥀🥀

"aku pulang" Jay melihat sekitar dan tidak ada siapa-siapa dirumahnya. "eomma! appa!"

"akhirnya pulang juga"

"AH KAMCHAGIYA!" Jay terkejut melihat Yoshi muncul dari samping rumahnya. "lah hyung, daritadi disini?"

"hai Wonyoung" sapa Yoshi sambil tersenyum dan dibalas oleh Wonyoung. "iya, gua daritadi nungguin."

"eomma appa mana?"

"gatau, gua udah telpon tapi gadiangkat"

"Kim?"

"gadiangkat juga"

"lah kemana.. btw kenapa gamasuk sih?"

"pengen nunggu diluar aja"

"yaudah ayo masuk"

Jay, Yoshi dan Wonyoung masuk ke dalam rumah dan berkumpul di ruang tengah kecuali Wonyoung yang membuatkan minum untuk mereka.

"dah lama banget ya gua ga mampir" ucap Yoshi.

"Kim ngambek tuh lu jarang dateng" ucap Jay.

"hahaha iya lah kan gua oppa kesayangannya"

"ya!!!"

"kalian pacaran nih?" tanya Yoshi melihat Wonyoung datang menghampiri.

"a-anieyo!" seru Wonyoung.

"aahh" Yoshi menyenggol lengan Jay dan terkekeh melihat Jay menatapnya tajam. "btw Kim apa kabar? dia sehat-sehat aja kan?"

"di kampus kan sering ketemu, kenapa nanyain?" tanya Jay.

"gua sibuk banget kan gua S2 juga.. gua sering ngobrol cuma ga lama, dan Kim selalu bilang baik-baik doang tapi dia agak lebih murung dari biasanya dan keliatan stress.. gua kesini juga karna itu alesannya, dia kenapa? bukannya Sunghoon udah balik?"

"tau dari mana sunbae?" tanya Wonyoung.

"ah gua sering liat dia sama Sunghoon kalo Sunghoon ke kampus.. gua juga tau ceritanya dari Sunoo"

"haa.. gua mau bilang tapi ada syaratnya" ucap Jay.

"tuhkan! pasti ada apa-apa! kenapa dia?! apa syaratnya?! gua bakalan lakuin!"

"lu harus di rumah ini lagi"

"hah.. gua gamau ngerepotin–"

"kalo gamau ya gua gabilang"

"arasseo arasseo.. apa cepet bilang!"

"Kim kayaknya–"

Jay menghentikan ucapannya setelah mendengar seseorang membuka gerbang rumahnya. Jay bangkit dan menghampiri, melihat Kim datang bersama Soobin, Jay cukup lega.

"lu pergi bareng?" tanya Jay.

"ngga, tadi gua ketemu Kim di pinggir jalan jadi gua samperin" Soobin menotice adanya Yoshi dan Wonyoung. "annyeong."

"lama ga ketemu haha" ucap Yoshi.

"iya nih sibuk, gua juga jarang main ke sini"

Yoshi tersenyum singkat sampai melihat Kim lebih murung dari biasanya, Kim hanya diam melewati mereka dan tidak peduli kalau mereka memperhatikannya.

"Kim?" panggil Yoshi.

"Kim lu kenapa?" tanya Wonyoung.

"Kimberly" ucap Jay.

Kim mengabaikan dan menaiki tangga menuju kamarnya.

"lu apain dia?!" bentak Jay.

"bukan gua! dari tadi emang gitu, gua ajak ngomong juga ganyaut sama sekali" seru Soobin.

"biar gua samperin, lu kasih tau aja ke Yoshi sunbae" ucap Wonyoung kemudian ia sedikit berlari menghampiri Kim.

"hah kenapa?" tanya Soobin.

"oke makin rame makin bagus" ucap Jay.

"kenapa cepetan!" seru Yoshi.

"Kim di teror"

"HAH?!" seru Yoshi dan Soobin secara bersamaan.

"KOK LO GA BILANG GUA SI BANGSAT?!" bentak Yoshi.

"sama siapa gila?!" seru Soobin.

Tok tok.

"bentar, sape ni" Jay pun membuka kan pintu nya. "eo Sunghoon, nyariin Kim?"

🥀🥀🥀

tbc.

[✔] 2. You're Mine || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang