Waiting

1.6K 292 66
                                    

Kim membanting pintu mobil kemudian berlari masuk ke rumah Junkyu yang ramai entah kenapa. Ia berhenti melihat Jihoon menangis histeris di dalam dan Hyunsuk terus mengusap punggungnya.

"waeyo?!" seru Kim membuat semua orang di dalam melihat ke arahnya.

"Junkyu.. di bunuh" ucap Yoshi.

"mwo.."

"dia korban pembunuhan hari ini.." ucap Hyunsuk.

Kim membelakan tidak percaya. Seorang Junkyu yang memiliki kepribadian baik pada siapapun menjadi sasaran pelaku yang tidak memiliki hati nurani.

Kim menunduk dan menangis, saat itu juga Yoshi memeluknya menenangkannya walaupun dirinya sendiri masih sakit hati karena kepergian sahabatnya.

"huaaa...."

Seketika Kim menangis histeris, rasa sakitnya sama seperti dirinya mendengar berita kecelakaan pesawat yang membawa Sunghoon. Lagi-lagi ia kehilangan orang yang ia sayangi.

"mian Kim ah.."

Entah kenapa Jihoon meminta maaf padanya padahal dirinya tidak ada salah sama sekali pada Kim.

🥀🥀🥀

Kim menghela napas dan menatap pantulan dirinya di kaca. Ia memegang rambutnya yang sudah panjang kemudian teringat sebuah kalimat yang terlintas di otaknya.

"potong dong! pasti makin cantik kalo pendek, soalnya gua suka cewe rambut pendek"

Cklek.

"ayo gua mau berangkat" ucap Jay setelah membuka pintu kamar.

"arasseo"

"gua kira bakalan bolos"

Kim melirik sinis ke arah Jay dan melewatinya. Auranya membuat Jay sedikit terkejut dan panik merasa salah dengan ucapan yang baru saja dilontarkan.

"mampus makin serem aja ni cewe"

🥀🥀🥀

"masa lu gapercaya sama gue sih?!"

"bukannya gapercaya, tapi lu mabuk"

Wonyoung mengusap dadanya sambil menghela napas kasar. Ia duduk di taman kampus dan meminum soda.

"tapi lu gangerasa aneh apa?" tanya Wonyoung.

"mwonde?" tanya Kim yang fokus pada ponselnya.

"gua liat Sunghoon yang anter, tapi ada sms dari Asahi kalo dia yang anter taunya bukan dia.. terus kata Jay lu balik naik taksi"

Seketika jari jempol Kim yang bergerak menyentuh layar ponsel terhenti. Ia menoleh ke Wonyoung sambil membelakan matanya karena ia baru menyadari keanehan yang terjadi padanya.

"terus.. siapa.." ucap Kim yang panik.

"ini kejadian ama lu kenapa lu gasadar sama sekali sih?!"

"terus siapa?!"

"mana gue tau gila!"

Kim mengusak rambutnya kasar, pikirannya saat ini tidak karuan memikirkan yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Semakin hari semakin banyak masalah yang ia hadapi.

"kalo ada apa-apa bilang gue" Wonyoung mengerutkan alisnya melihat Kim senyum penuh arti hingga membuatnya malu. "gausah deh gajadi nyusahin gua nanti."

"cih"

"btw nanti temenin gua nyalon yuk?"

"langsung ketemuan di tempat salon aja"

"mau kemana lu emang?!"

🥀🥀🥀

Srek.

Ctang!

"nomor 0804" ucap petugas polisi yang memunculkan kedua matanya di lubang pintu, kemudian membuka pintu. "ada tamu."

"Kim?" tanya si narapidana.

"molla, gua galiat orangnya.. kayaknya sih Kimberly, abis biasanya selain dia siapa lagi? oh ada satu lagi si duh lupa namanya"

Narapidana dengan nomor 0804 tidak lain tidak bukan yaitu Haruto. Ia bangkit dan keluar dari penjaranya kemudian mengikuti langkah petugas polisi tersebut menuju ke tempat biasa ia bertemu dengan tamu.

Cklek.

"tumben noona kesini padahal belum tanggal–"

Seketika Haruto membelakan matanya terkejut kemudian terdiam setelah membuka pintu dan melihat siapa tamu yang mendatanginya. Ia menatapnya dengan tajam dan mengepalkan tangannya.

"nungguin Kim ya?" tanyanya.

🥀🥀🥀

"ya ya ya! gausah lari!"

Sunoo mematikan mobilnya kemudian menyusul Kim yang berlari masuk ke tempat dimana semua pelaku kejahatan berkumpul disana.

"sabar!" seru Sunoo sambil mengatur napasnya yang terengah-engah.

"hah gaboleh?!" seru Kim.

"iya soalnya Haruto udah ketemu sama tamu jadi paling bisa besok" ucap petugas polisi.

"yah please ahjussi, penting!"

"gabisa Kim"

Sunoo membelakan matanya melihat Kim sedikit beraegyo memohon-mohon pada petugas polisi agar ia bisa dipertemukan oleh Haruto.

"yauda kalo gaboleh–"

"yauda yauda 15 menit!" seru petugas polisi yang memotong ucapan Sunoo.

"daebak" ucap Sunoo. "coba aegyo lagi di depan muka gue."

"mau mati?" tanya Kim dengan penuh tekanan.

Sunoo sedikit terkekeh menyadari Kim yang sangat terpaksa melakukan aegyo. Terlihat jelas dari ekspresi dan responnya yang merasa tertekan.

"bentar"

Kim mendapati Sunoo yang mengangguk kemudian ia ke ruangan tempat bertemu dengan Haruto. Ia menunggu tidak sampai lima menit, Haruto pun muncul.

"ya!" seru Kim.

"mwoanya?" tanya Haruto yang duduk di hadapannya.

"lu kabur dari penjara kan?! ngaku!"

"hah? kenapa lagi?"

"lu bunuh Junkyu oppa kan?!"

"mworaguyo?!"

"Junkyu oppa meninggal gara-gara di bunuh.. itu lu kan?!"

"kenapa lu nuduh gua?! jelas gua ada di penjara! gua juga baru tau kalo Junkyu hyung meninggal!"

"terus.. siapa.."

Haruto mengusak rambutnya kasar, terlihat ia sedang frustasi ditambah Kim yang menuduhnya tanpa bukti satu pun.

"otak dipake" ucap Haruto.

"lu marah?"

"gimana gamarah?!"

"maaf deh"

"kok bisa Junkyu hyung meninggal?"

"jadi– bentar, lu tadi abis ketemu siapa?"

🥀🥀🥀

tbc.

[✔] 2. You're Mine || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang