Hunter-Love Theft (3)

640 105 27
                                    

Hunter bukan hanya memeluknya, pemuda itu juga menepuk kepalanya berulang kali dan mengusap rambutnya. Tindakan yang membuat Skyla tahu kalau pemuda ini begitu peduli dan sayang pada pacarnya—Skyla yang lain, bukan dirinya. Meski begitu, dia tidak bisa berhenti membayangkan kalau dirinya yang ada di posisi itu. Perhatian kecil semacam ini bahkan tidak pernah ditunjukkan oleh Nathan. Namun, Skyla pikir ada seseorang seperti Nathan yang peduli padanya sudah luar biasa jadi dia tidak pernah mempermasalahkan kurangnya perhatian mantan pacarnya itu padanya dulu.

"Jadi, mau ke mana kita?" tanya Hunter sembari melepaskan pelukan.

Skyla menggeleng pelan. Dia benar-benar tidak punya daftar kegiatan kencan yang menyenangkan untuk Hunter, padahal dia seharusnya membahagiakan pemuda itu hari ini. Skyla mendesah pelan, dia bahkan tidak melakukan apa pun saat bersama pacar-pacarnya sebelumnya. Hal yang baru disadarinya hari ini. Dirinya hanya mengikuti kegiatan yang pemuda-pemuda itu inginkan, dia sama sekali tidam mengusahakan apa pun. Ini salah, sangat salah, apa Canis akan menganggap kalau misinya berhasil saat semua ini selesai?

"Sky?"

"Huh?"

"Kamu mikir apa sih? Masih sakit?" Hunter kembali bertanya. Suaranya yang rendah terdengar menenangkan sekaligus penuh perhatian.

Skyla menggeleng cepat. "Eng—nggak kok, aku baik-baik saja."

"Lalu?"

"Aku cuma kepikiran kita harus ke mana untuk kencan hari ini," katanya jujur.

"Menurutmu kita harus apa?"

"Entahlah."

"Kalau begitu kamu ikut aku saja!" kata Hunter tiba-tiba. Pemuda itu sekarang berputar dan menarik tangan Skyla.

"Eh, tapi ke mana?" tanya Skyla ketika tubuhnya tertarik ke depan dengan paksa setelah Hunter mencengkeram pergelangan tangannya.

"Ikut saja. We should date like a thief couple, bukan begitu?"

"Thief couple, kamu gila?"

"Gila itu nama tengahku, Sky!"

Suara tawa Hunter pecah di udara. Bunyi tawanya yang berderai menyiratkan kalau Hunter tidak tersinggung dengan perkataan Skyla barusan. Tidak beban, ringan dan menyenangkan. Tawa itu menular padanya hingga membuatnya mengangkat bibirnya sedikit dan ikut tersenyum. Meski sebenarnya dia takut kalau Hunter akan mengajaknya melakukan perbuatan kriminal atas nama kencan yang menyenangkan. Benar, dia harus mencari informasi soal ini sebelum terjerumus lebih jauh.

"Apa yang harus kita lakukan, Hunter?"

Hunter memelankan langkah dan memutar bola mata. Pemuda itu terlihat berpikir sejenak. Tidak lama setelahnya pemuda itu berhenti dan menatap Skyla lekat-lekat "Langkah pertama untuk berkencan seperti sepasang pencuri adalah antusiasme, Sky."

"Maksudnya?"

"Pencuri itu adalah orang yang selalu antusias untuk melakukan pekerjaannya, terlepas dari fakta kalau mungkin pekerjaannya tidak baik—"

"Kan memang tidak baik," potong Skyla cepat.

"Kata siapa?" Hunter mengulaskan senyuman. "Kamu lupa kalau sejarah itu ditulis oleh pemenang. Sama halnya dengan norma dan aturan itu disusun oleh yang orang yang katanya 'baik' makanya dunia jadi seperti ini. Coba kalau pembuat aturannya itu maling maka mencuri bakalan sah saja."

"Bukannya itu artinya dunia ini memang masih bergerak di arah yang baik?"

"Itu benar. Aku hanya bilang kalau semua hal yang kamu pikir buruk kadang enggak sejelek yang kamu pikirkan."

My Boyfriend For TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang