|1| Circle [Harem! Hyunjin]

Between (2)

Han dom!
Hyunjin sub!

Enjoy!🌻

.
.
.
.
.
.
.
.

Peter membuka pintu besar di depannya itu dengan sedikit tak bersemangat. Ia menghela nafas hanya dapati kesunyian yang menyambut saat dirinya pulang.

Langkah kakinya ia bawa menuju dapur untuk ambil segelas air demi basahi kerongkongan nya yang kering.

Lanjut ia naik ke atas menuju kamarnya, ia lempar asal tas nya kemudian jatuhkan tubuhnya pada kasur di depannya.

Tangannya tutupi separuh wajahnya, ia memejamkan mata.

Pertemuan dengan Hyunjin tadi sedikit banyak pengaruhi pikirannya, sosok Hyunjin sekarang berada dalam benaknya.

Wajah yang terlampau cantik itu tak bisa hilang dari pikirannya.

Matanya terbuka lalu mengubah posisinya menjadi duduk di tepi ranjang. Ia buka laci nakas di samping ranjangnya dapati sebuah ponsel yang dalam keadaan mati.

Ia nyalakan ponsel tersebut, cari satu nomor dalam kontaknya. Jari nya yang sibuk scroll sebuah nama yang ia harap ada disana berhenti ketika nama yang ia cari muncul.

Hyunie❣️

Segera ia salin nomor telfon itu ke ponselnya lalu kembali menaruh benda pipih itu ke dalam laci nakas.

Nomor Hyunjin sudah ada pada ponselnya, namun ia ragu untuk menghubungi pemuda itu.

Matanya lirik pada bingkai foto kecil yang ada di atas nakas. Dua foto pemuda yang tengah tersenyum cerah ke arah kamera ada dalam bingkai tersebut.

"Gua udah ketemu Hyunjin, sekarang gua harus apa?"

"Dia ngerasa kehilangan lo Jisung, gimana gua bisa jagain dia kayak yang lo mau?"

"Gua gak yakin gua mampu. Lihat matanya yang berkaca-kaca pas cerita tentang lo aja rasanya gua mau kabur Ji."

"Kalo gua gak bisa perlakuin dia kayak lo selama ini perlakuin dia gimana?"

Peter menghela nafas berat, pikirannya kacau sekali. Ia teringat coklat yang Hyunjin berikan kepadanya tadi siang. Ia mengambil batang kotak itu dari dalam tasnya kemudian menyimpannya dalam laci nakas.

Ia bawa kakinya berjalan menuju kamar mandi, ia butuh menyegarkan pikiran dan tubuhnya, mungkin berendam di bathtub selama 30 menit adalah pilihan yang bagus.

Hyunjin berjalan hati-hati dengan tumpukan buku yang ia bawa di depan tubuhnya. Pandangannya hampir tertutup kalau saja ia tak memiringkan kepalanya sedikit demi melihat jalan dari samping.

Mulutnya berkali-kali ucapkan kata permisi agar orang-orang menyingkir dari jalannya.

Demi apapun ini semua karena ulah Felix yang malah kabur berpacaran dengan Changbin-kakak tingkat dari jurusan hukum itu, meninggalkan dia sendirian dengan tumpukan buku yang merupakan modul dari dosen sejarah nya.

Hyunjin hampir saja terjatuh kalau saja dirinya tak sigap tahan tubuhnya agar kembali seimbang. Ia menghela nafas lega, untungnya buku-buku yang ia bawa tidak jatuh membuat dirinya harus susah-susah memunguti bukunya.