Obsession

8.1K 343 44
                                    

Seungmin dom!
Hyunjin sub!

Enjoy!🌻

.
.
.
.
.
.
.
.


"K-kak Hyun..uhuk! k-kak.."

Panggilan lemah yang berasal dari sosok pemuda mungil yang tengah berbaring di ranjang mampu di dengar sampai ke dapur karena rumah mereka yang terbilang kecil jadi mudah mendengar suara sepelan itu.

yang di panggil berlari tergesa-gesa menuju kamar meninggalkan masakannya yang belum siap, pemuda di depannya lebih penting.

"Jeongin? Kenapa dek, ada yang sakit?" tanya sang kakak panik.

Hwang Hyunjin, pemuda berumur 21 tahun yang harus tinggal di rumah sederhana yang ia beli dari hasil kerja nya seorang diri.

Ia hanya tinggal bersama sang adik karena kedua orang tuanya sudah meninggal dalam kecelakaan. Menolak untuk tinggal di rumah Paman nya ia memilih untuk hidup berdua saja dengan Jeongin.

Sayangnya sang adik memiliki penyakit gegar otak ringan karena kecelakaan dulu bersama kedua orang tua nya. Hyunjin sekarang harus fokus menjaga sang adik yang dua minggu belakangan ini terus mengeluh sakit.

"Jeongin pusing kak..sakitnya gak mau hilang.." lirih Jeongin.

Hyunjin merasa iba pada sang adik, tangannya memijat pelan pelipis yang lebih muda berharap bisa sedikit meredakan rasa sakitnya.

Tapi Jeongin malah seperti ingin muntah buru-buru berlari keluar menuju kamar mandi. Hyunjin tentu panik ikut menyusul Jeongin yang sudah berjongkok pada closet.

Hyunjin mengelus pelan punggung sang adik sambil memijit lehernya, Jeongin bahkan sampai menangis makin membuat Hyunjin tak tega.

Setelah merasa lega, ia tuntun Jeongin untuk kembali ke kamar.

Hyunjin mengusap peluh yang mengucur di dahi Jeongin.

"Besok kita ke rumah sakit ya setelah kakak pulang kerja," ucap Hyunjin lembut.

Jeongin hanya mengangguk, tak kuat menjawab karena tenaga nya sudah terkuras saat membuang isi perutnya tadi.

Hyunjin menemani sang adik sampai tertidur barulah ia keluar melanjutkan masaknya. Perutnya belum terisi sejak pulang kerja tadi dan ia makan sedikit lalu meletakkan sisa nya yang masih cukup untuk besok pagi di kulkas.

Ia kembali ke kamar sang adik yang juga kamarnya, Jeongin meminta agar Hyunjin tidur bersama nya saja dan Hyunjin tak keberatan. Itu mempermudahkannya untuk menjaga sang adik.

Hyunjin duduk di meja belajar nya, membuka kotak kecil tempat ia menyimpan uang. Menghitungnya dan ternyata masih cukup untuk biaya Jeongin berobat besok.

Mungkin setelah ini Hyunjin harus mencari pekerjaan tambahan lagi untuk mendapat lebih banyak uang.











Hyunjin menemani Jeongin untuk berobat saat ini. Wajah sang adik tampak pucat membuat Hyunjin meminta cuti pada bos nya untuk mengantar Jeongin lebih cepat.

Ia takut Jeongin kenapa-kenapa.

Hyunjin fokus mendengarkan kalimat demi kalimat yang di lontarkan oleh dokter yang menangani Jeongin.

"Jeongin harus operasi, nak Hyunjin."

Wajah Hyunjin berubah terkejut, bagaimana bisa Jeongin tiba-tiba harus di operasi?

"Dok, bukannya Jeongin hanya gegar otak ringan? Dokter bilang waktu itu Jeongin gak perlu operasi, tapi sekarang kenapa tiba-tiba berubah?"

"Memang, tapi tadi ketika di tes ada pendarahan di otak dan sepertinya Jeongin pernah terjatuh atau terbentur tapi dia gak bilang kamu. Karena sampai ada pendarahan di otaknya artinya dia jatuh atau terbentur cukup keras."

|1| Circle [Harem! Hyunjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang