‼️ HAPPY READING ‼️
Sarah tersentak melihat Aaron yang sudah berada di apartment miliknya. Cowok itu terlihat menggunakan sebuah kaos berwarna putih polos dan juga celana jeans panjang miliknya, menatap Sarah dengan pandangan tajam tak bersahabat.
"Lo udah selesai kerja?" tanya Sarah berusaha bersikap biasa.
Aaron masih tidak merespon namun langkah besar lelaki itu melangkah cepat ke arah Sarah. Tanpa aba-aba tangannya bergerak melingkar dileher Sarah, mecekiknya tanpa ekspresi.
"Aaron!" pekik Sarah melotot kaget.
"Lo mau bunuh gue!!?" ucap Sarah berusaha keras mengais oksigen yang bisa ia hirup dengan Aaron yang mencekik lehernya. Wajah cowok itu tidak menampilkan ekspresi apapun, namun cekikan ditangannya kian mengerat dileher Sarah.
Uhuk! uhuk! uhuk!
"Aaron—"
"Saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya, Sarah."
"I do— uhuk! nothing!" bela Sarah dengan sisa kekuatannya yang tersisa. Demi Tuhan, Aaron seperti benar-benar akan membunuhnya sekarang!
"Nothing? kamu pergi sama mantan-mantan kamu itu tanpa persetujuan saya." desis Aaron tajam.
Sarah mendorong tubuh Aaron kuat hingga tubuh lelaki itu mundur beberapa langkah dengan cekikannya yang terlepas. Detik itu juga Sarah langsung menghirup oksigen di sekitarnya dengan tidak sabaran.
"Gue gak perlu ijin siapapun untuk pergi kemana dan sama siapa, Aaron!" teriak Sarah dengan tatapan tidak terimanya.
Plak!
Tubuh Sarah langsung terjatuh di lantai dingin apartmentnya karena tamparan kuat yang dilayangkan Aaron ke awahnya. Sarah diam menunduk dengan nafas memburu dan pipi memanas karena tamparan lekaki brengsek di hadapannya ini.
"Kamu milik saya, Sarah. Jadi kamu harus menurut dan tau batasan kamu sendiri mulai hari ini." ucap Aaron menjambak rambut Sarah hingga perempuan itu mendongak dan menatapnya.
"Gue bukan barang, Aaron. Gue bukan milik siapapun!" teriak perempuan itu tanpa takut.
"Gue nyesel suka sama cowok kaya lo. Cowok brengsek!"
Plak!
Lagi.
"Kamu yang akan menyesal karena ucapan kamu sendiri, Sarah." ucap Aaron setelah kembali menampar wajah Sarah kuat dengan tangannya. Laki-laki itu menegapkan tubuhnya, kemudian melangkah meninggalkan apartment Sarah begitu saja tanpa ekspresi.
Beberapa menit Sarah masih terdiam ditempatnya, menunduk menatap lantai apartment dengan helaian rambut yang menutupi wajahnya yang sudah pasti memerah atau bahkan mungkin terluka karena tamparan Aaron barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous [COMPLETED]
Romansa17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...