‼️ HAPPY READING ‼️
Sarah membuka matanya perlahan, mengernyit ketika merasa bahwa ia berada di tempat yang asing sekarang. Detik selanjutnya perempuan itu menarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai tipis. Boleh ia ingatkan? semalam ia menghabiskan waktunya bersama Aaron dengan kegiatan panas.
Tatapannya kini berpindah menatap wajah tampan Aaron yang masih tertidur telungkup dengan wajah menoleh ke arahnya, juga tangan kiri lelaki itu yang memeluk tubuh polos berbalut selimut Sarah erat.
Tangannya terulur menyentuh hidung mancung Aaron, kemudian bergerak naik mengusap alis tebalnya, lalu terakhir merapihkan helaian rambut lelaki itu. Bibirnya membentuk senyum nakal ketika menatap bibir kemerahan Aaron, mengingat bahwa semalam bibir itu yang mencumbunya habis dan memberikannya gelombang kenikmatan. Indah sekali.
"Kenapa?" tanya Aaron dengan suara seraknya, laki-laki itu menatap Sarah dengan alis bertaut bingung. Padahal Sarah juga bingung dengan pertanyaan Aaron barusan, kenapa apanya?
Sarah memilih tersenyum tipis ke arah Aaron. "Yesterday I was drunk, and I said that I love you." ucap Sarah mengusap rahang tegas Aaron lembut, dan laki-laki itu masih menatap Sarah tanpa ekspresi. Menunggu kelanjutan dari ucapan perempuan dihadapannya.
"And now, I'm fucking sober, and I still love you." lanjutnya mendaratkan kecupan singkat di bahu terbuka Aaron, kemudian menjilat bawah bibirnya dengan tatapan nakalnya yang tidak terlepas dari netra tajam Aaron.
"Sarah—"
Drrtt.. drrttt..
Pandangan Aaron dan Sarah beradu beberapa detik, sebelum tangan panjang Aaron bergerak mengambil benda persegi panjang yang letaknya tak jauh darinya.
"Who is Darren?" tanya Aaron menatap layar ponsel Sarah dan wajah pemiliknya bergantian.
"Aaron, gue—"
"Darren— with emoticon love." potong Aaron membuat Sarah ingin mengubur dirinya sendiri saat ini juga. Ia merasa seperti seorang kekasih yang baru saja ketahaun selingkuh!
"Kamu mendadak bisu?" sarkas Aaron yang langsung mendapatkan tatapan tajam tak terima dari Sarah.
"My boyfriend." jawab perempuan itu lugas sebelum merebut ponselnya dari genggaman Aaron, kemudian melangkah memasuki bilik kamar mandi sambil mengangkat panggilan telpon dari Darren. Mengabaikan bagian bawahnya yang masih terasa sakit, mengabaikan tubuh polosnya yang terpampang jelas, juga mengabaikan tatapan tajam Aaron yang terasa membakar punggungnya.
Aaron menggeram rendah di tempatnya, tangan lelaki itu bergerak meraih ponsel miliknya. Mengirimkan pesan berisi perintah untuk Dorian.
Aaron Jefferson :
Kirim semua informasi tentang Darren
dalam 15 menit, Dorian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous [COMPLETED]
Romantizm17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...