Dangerous | 3.6

35.7K 2.5K 126
                                    

‼ HAPPY READING ‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING ‼️

"Aakh!"

Bella melotot sempurna ketika ia baru membuka pintu apartmentnya dan sebuah tangan langsung terulur mencekik lehernya kuat. Bukan sebuah cekikan ancaman, tapi cekikan di lehernya benar-benar terasa akan membunuhnya. Bella merasa kesulitan bernafas karena hal itu. Wajahnya memerah berusaha menghirup oksigen di sekitarnya dengan rakus.

Brak!

"Lephasss.." lirih Bella menatap nanar pintu apartmentnya yang sudah tertutup karena ditendang dengan kaki.

"Saya udah kasih kamu banyak waktu selama ini, sialan. Tapi mana hasilnya?" desis laki-laki di hadapan Bella dengan pandangan tajamnya yang sulit diartikan. Ia benar-benar berhasrat untuk membunuh perempuan di hadapannya ini, saat ini juga dengan kedua tangannya sendiri saking kesalnya.

Bella mengangguk cepat. "Tapi gue gak bisa maksa—"

"Saya gak peduli!"

"Saya gak peduli gimana cara kamu—"

"Gue gak bisa maksa temen gue sendiri, Aaron!" pekik Bella tidak tahan dengan segala tekanan yang selama ini diberikan oleh laki-laki di hadapannya ini. Bagaimana bisa ia diberikan tugas untuk membuat Sarah setuju menikah dengan waktu dekat?

Benar, laki-laki di hadapan Bella adalah Aaron. Tidak perlu bertanya-tanya kenapa bisa atau bagaimana bisa mereka terlibat dalam kerjasama yang hanya menguntungkan Aaron, karena ini adalah Aaron Jefferson. Apapun yang laki-laki ini inginkan, ia akan mendapatkannya. Sekalipun harus mengorbankan orang lain demi menjaga citranya agar tetap baik di hadapan Sarah.

Bella tidak pernah setuju, Bella tidak pernah meminta barang-barang mahal apapun pada Aaron. Tapi laki-laki itu selalu seenaknya. Menganggap Bella setuju bekerja sama dengannya, mengirimkan banyak barang-barang dengan harga fantastis ke apartment Bella hanya untuk memberikan tekanan pada perempuan itu untuk mewujudkan keinginan Aaron.

"Gimana bisa gue dukung temen gue nikah sama orang tempramen kaya lo?" desis Bella menatap Aaron dengan pandangan mencela.

Hubungan pertemannya dengan Sarah dan juga Christa tidak pernah ada masalah berarti. Sarah teman yang baik. Walaupun perempuan itu terkadang bisa menjadi tiba-tiba gila, tapi ia tidak pernah absen ketika Bella atau Christa membutuhkannya. Bagaimana bisa Bella mendorong temannya itu agar terikat dengan janji suci di altar bersama laki-laki monster ini?

Aaron terkekeh pelan. "Saya gak kasar sama Sarah." balasnya tidak terima. Bagaimana caranya memperlakukan Sarah selama ini patut di acungi jempol. Meski bukan menjadi laki-laki baik dan lemah lembut dengan pasangannya, tapi Aaron benar-benar memperlakukan Sarah berbeda dengan bagaimana cara laki-laki itu memperlakukan orang lain.

"Tapi dia gak mau nikah sama lo. Cari aja perempuan lain!"

Plak!

"Perempuan lain? saya cuma mau sama temen kamu, Bella. Dan lagian, kamu pikir siapa kamu bisa ngasi perintah ke saya?" cemooh Aaron menjambak rambut panjang Bella kuat, memaksa perempuan itu menatapnya dengan sudut bibir yang telah berdarah karena tamparannya barusan.

Dangerous [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang