17+
Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️
[ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ]
Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‼️ HAPPY READING ‼️
Kamis.
Biasanya Sarah tidak pernah merasa malas dihari kamis, karena kalau sudah hari kamis, maka sebentar lagi akan weekend. Yang artinya Sarah bisa menghabiskan waktunya bersama Aaron tanpa harus diganggu oleh segala pertemuan penting laki-laki itu. Tapi kamis yang kali ini berbeda.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan Sarah masih berada di atas ranjangnya sambil menatap layar laptopnya serius. Ia tidak mandi sejak baru bangun 4 jam yang lalu. Iya, Sarah baru bangun tidur pukul 1 siang tadi. Sarah memang tidak bisa bangun pagi sejak tamat sekolah, tapi videocall dengan Bella juga menjadi alasan mengapa ia baru bangun tidur 4 jam yang lalu.
Jujur saja, Sarah overthinking. Dan topik pembicaraannya dengan Bella semalam berputar seputar Aaron dan keseriusannya dengan Sarah saja. Kata Bella, cowok tidak akan mau berjauhan dan mudah cemburu kalau dia memang benar-benar serius dalam hubungan.
Alasan pertama jelas sangat bertentangan dengan sifat Aaron selama ini. Laki-laki itu tidak pernah menawari Sarah untuk tinggal bersama di apartmentnya, bahkan Aaron tidak ada niatan menghubungi Sarah lebih dulu selama ini. Juga ketika Sarah tidak menghubungi Aaron kemarin dan hari ini, cowok itu tetap biasa saja.
Maka opsi kedua adalah alasan jemari lentik Sarah kembali bergerak di atas papan ketik laptopnya, "How to make my boyfriend jealous?" ketik perempuan itu kemudian menekan tombol enter.
Dan dari sekian jawaban yang ia temukan di internet, Sarah akan mencoba salah satunya hari ini. Take some time out for yourself and put on a sexy dress. Begitu kata internet.
Kali ini tangan Sarah bergerak mengambil ponsel miliknya, mendial nomor Aaron tanpa ragu.
"Ya, Sarah?"
"Want to go for fancy dinner with me?" tanya Sarah langsung.
Di seberang sana Aaron cukup terkejut karena pertanyaan Sarah yang terlalu tiba-tiba. "Malam ini?" tanya laki-laki itu.
"Iya. Lo mau 'kan?" desak Sarah seolah ia baru saja mengatakan sebuah perintah, bukan pertanyaan.
"Ya."
"Oke, jemput gue jam 7 di apartment." ucap Sarah final kemudian mematikan sambungan telpon begitu saja.
Tanpa menunggu waktu lama Sarah langsung membuka pintu lemari raksasa miliknya, mengira-ngira dress terbuka mana yang mampu membuat seorang Aaron Jefferson cemburu.
Atau Sarah perlu menelpon maminya untuk mengirimkannya dress khusus dan meminta Jessica datang untuk membantunya bersiap? oh tidak, Aaron bisa saja langsung sadar bahwa Sarah tengah merencanakan sesuatu karena bersiap terlalu berlebihan.
Setelah mendapatkan dress yang ia rasa cocok, Sarah langsung masuk ke dalam bilik kamar mandi. Jam bahkan belum menunjukkan pukul 6 sore, tapi ia adalah Sarah Abigail yang selalu mengutamakan penampilan diatas segalanya. Jangan sampai Aaron malu memperkenalkannya ke publik karena penampilan Sarah yang mengecewakan.