Sesuai janjinya pada Sarah beberapa hari yang lalu, Aaron jadi memerintahkan Dorian untuk mencari seekor kucing untuk perempuan itu. Memastikan kucing itu sesuai dengan kemauan Sarah dan memenuhi segala standar tidak jelas Aaron bukanlah hal yang mudah untuk Dorian. Tapi tentu saja, laki-laki itu berhasil mendapatkan seekor kucing setelah hampir 3 minggu mencari kucing yang sesuai.
Hari ini setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan Dorian, Aaron langsung bergerak pulang menuju apartmentnya karena kekasihnya sudah berada di apartmentnya sejak tadi siang. Tidak sabar bertemu dengan calon anaknya, kata Sarah.
Sambil menenteng sebuah kandang kucing di tangan kirinya, Aaron menempelkan kartu akses apartmentnya kemudian melangkah masuk.
"Aaron! Gue udah gak sabar bangettt!" pekik Sarah melangkah tak sabaran ke arah Aaron.
Cup.
"Thank you so much, sayang." ujar Sarah usai mengecup bibir Aaron singkat. Bergerak mengambil kandang kucing itu dari tangan Aaron dan membawanya menuju ruang tengah, membiarkan Aaron mencuci tangannya terlebih dahulu usai kembali dari luar.
"Lucu banget anak gue." lirih Sarah menarik kucing berwarna abu-abu itu keluar dari dalam kandangnya. Tatapan berbinar dan juga senyum lebar itu semuanya tidak luput dari pandangan Aaron yang menatapnya lekat dari atas sofa, sedangkan Sarah duduk bersila di atas karpet bulu di bawahnya.
Sarah menoleh ke arah Aaron yang juga tengah menatapnya. "Thank you, Daddy." ucap perempuan itu tulus membuat Aaron merasakan hal lain mendengar ucapan Sarah barusan. Tapi akal sehatnya berusaha mengambil alih pikiran kotornya, otaknya dan otak Sarah jelas berbeda sekarang.
Hatchi!
Masih dengan senyum lebarnya Sarah kembali mendusel-duselkan wajahnya pada perut kucing digendongannya.
Hatchi!
"Kamu alergi bulu kucing?" tanya Aaron dengan mata menyipit tidak senang.
Dengan cepat Sarah menggeleng, membantah tebakan laki-laki itu. Ia selama ini tidak pernah memelihara satu hewan pun karena Madelyn yang alergi terhadap bulu hewan, tapi bukan berarti Sarah punya alergi yang sama 'kan? mereka berbeda.
"Sarah, biar saya suruh Dorian untuk—"
Hatchi!
"Ck. Put it back." decak Aaron menatap tajam Sarah yang menggeleng menatapnya. Perempuan itu kini sibuk meletakkan kucing kecil itu di atas pangkuannya. Menggosok hidungnya yang memerah gatal kemudian kembali menatap Aaron polos. "Menurut lo namanya yang cocok siapa?" tanya perempuan itu.
"Saya bakal buang kucing itu kalau kamu gak menurut." ujar Aaron mengabaikan pertanyaan Sarah barusan.
Bibir Sarah melengkung ke bawah mendengar ucapan Aaron barusan. "Tapi gue masih mau main sama dia." lirihnya namun tak urung kembali memasukkan kucing kecil itu ke dalam kandang. Usai memastikan kandangnya tertutup rapat dan kucingnya nyaman, Sarah bergerak naik ke atas sofa dan meringsek ke pelukan Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...