Dangerous | 0.9

72K 3.6K 836
                                    

‼️ HAPPY READING ‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‼️ HAPPY READING ‼️

Sarah itu pecinta barang branded, terlebih lagi tas branded. Ia bisa menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta uangnya hanya untuk membeli tas branded berukuran mini yang bahkan tidak bisa menyimpan apapun. Hanya untuk kepuasan semata atau alasan sederhana karena alasan tas itu lucu dan warnanya yang belum dimiliki Sarah.

Pagi-pagi begini Sarah sudah berada di ruang kerja di apartment Aaron, menatap laki-laki pujaannya itu sambil bertopang dagu. Aaron terlihat berkali-kali lipat lebih tampan jika sedang dalam mode seriusnya begini— ralat, Aaron selalu tampan karena cowok itu selalu serius. Harusnya pujian tadi Sarah ucapkan ketika Aaron berada di ranjang. Konyol sekali.

Apa menatap wajah Aaron tidak membosankan? tentu saja membosankan. Sarah tidak mau menjadi bodoh dengan mengatakan ia rela berdiam diri selama berjam-jam tanpa melakukan apapun asal objek dihadapannya itu Aaron, tidak akan.

"Kamu ada keperluan apa?" tanya Aaron menatap Sarah yang baru saja berdecak ditempatnya. Pasti perempuan itu mulai kebosanan karena menunggunya cukup lama sejak tadi.

Sarah mengidikkan bahunya. "Gak ada." jawab perempuan itu namun dengan wajah tidak bersahabatnya yang sangat ketara.

"Saya gak punya waktu untuk menebak kemauan kamu, Sarah. What do you want?" tanya Aaron sekali lagi. Ia bukan pria sabar yang menunggu Sarah mengatakan kemauan perempuan itu dengan sendirinya. Ketimbang harus menunggu jawaban Sarah yang sebenarnya, lebih baik ia menyelesaikan semua pekerjaannya yang terus menumpuk. Lagi pula menurutnya cepat atau lambat Sarah akan mengatakan kemauannya sendiri tanpa perlu dipaksa.

"What if I say I want you?" balas Sarah tak mau kalah.

"You can't get what you want, then." sahut Aaron tanpa beban sedangkan Sarah langsung melotot ditempatnya. Apa Aaron baru saja menolaknya secara tidak langsung?

"Gue mau ke mall."

Benar 'kan tebakan Aaron tadi? Sarah akan mengatakan kemauan perempuan itu sendiri pada akhirnya.

"Saya gak punya waktu untuk itu." jawab Aaron tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari beragam dokumen dihadapannya. Laki-laki itu terlihat begitu sibuk dengan tumpukan kertas penting di atas mejanya. Tapi bukankah kemauan Sarah juga penting? ya walaupun hanya bagi cewek itu.

"Lagian gue gak minta lo buat ikut." ucap Sarah ketimbang harus menahan malu karena penolakan Aaron yang kedua kalinya. Lebih baik ia menghindari topik yang akan memojokkannya bukan?

"And then?"

Sarah mengumpat dalam hati mendengar respon Aaron yang seolah tidak peduli dengan ucapannya. "Just want to let you know." ucapnya kemudian bangkit dari duduknya dan melangkah dengan dagu terangkat meninggalkan ruangan Aaron.

"Dorian," panggil Aaron dengan suaranya yang cukup keras. "Kirim satu orang untuk mengikuti Sarah dan kirim semua tagihan belanjanya ke saya." lanjut laki-laki itu ketika Dorian sudah berdiri di hadapannya.

Dangerous [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang