17+
Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️
[ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ]
Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‼️ HAPPY READING ‼️
Aaron melirik Sarah yang sejak 30 menit tadi sudah duduk tegap dengan semangat di kursinya. Mereka tengah berada di pesawat milik Aaron dengan tujuan penerbangan New York City sesuai keinginan perempuan itu. Hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam penerbangan untuk sampai di kota yang diberi julukan kota yang tidak pernah tidur itu.
"Mr. Jefferson, pesawat sudah mendarat di LaGuardia airport." ujar Dorian melirik Sarah sekilas yang sudah langsung membuka sabuk pengamannya dengan tidak sabaran.
Tangan besar Aaron meraih tangan Sarah, menggengamnya erat sambil melangkah keluar dari dalam pesawat dan masuk ke dalam Rolls Royce hitam yang sudah menunggu keduanya.
"Gue udah ngabarin Mami kita bakal dateng, dia seneng banget." ucap Sarah menatap Aaron dengan wajah senangnya yang ketara sekali, mata gadis itu terlihat berbinar membuat Aaron mengulas senyum tipis di wajah tampannya.
"I'm happy for you." ucap Aaron mengusap pipi Sarah lembut dengan ibu jarinya.
"Kita langsung ke tempat Mami 'kan?" tanya Sarah menatap Aaron penuh harap. Tempat Mami yang ia maksud jelas mansion milik Madelyn yang terletak di pusat Kota New York.
Aaron menatap Sarah lama. "Kamu maunya langsung?" tanya Aaron yang dibalas anggukan semangat Sarah.
"As you wish." ucap Aaron mengecup singkat puncak kepala Sarah kemudian menarik lengan gadis itu agar menyender di bahunya. Tanpa perlu Sarah minta, Aaron memang sudah memerintahkan seluruh anak buahnya untuk mendatangi mansion Madelyn tanpa mampir kemana-mana dulu. Aaron tau gadisnya sudah benar-benar merindukan Maminya.
Belum ada satu detik mobil mereka berhenti pada pelantaran mansion mewah milik Madelyn, Sarah sudah membuka pintu mobil bagiannya kemudian berlari kecil menghampiri Madelyn yang sudah menunggu putrinya bersama beberapa maid di belakangnya.
"Mami! I miss you and your money!" pekik Sarah tanpa malu sebelum akhirnya memeluk erat tubuh Madelyn yang masih saja terlihat awet muda.
Madelyn terkekeh pelan, mengecup lama pelipis putrinya dengan mata terpejam. Ia benar-benar merindukan putri tunggalnya yang nakalnya ini.
"Your boyfriend?" tanya Madelyn menatap Sarah dan Aaron yang berjalan menghampiri mereka bergantian.
Sarah tersenyum kecil sebelum melingkarkan tangannya pada lengan Aaron. "Sayang, ini Mami. Dan Mami, ini pacar aku." ujar Sarah tersenyum bangga memperkenalkan Aaron sebagai pacarnya, cita-cita sejak dulu ketika Aaron belum resmi menjadi miliknya seperti sekarang ini.
Aaron melempar senyum tipis ke arah Madelyn yang menatapnya sambil tersenyum ramah. "Aaron Jefferson, Ma'am." ucap laki-laki itu menjulurkan tangannya, Madelyn menepisnya halus kemudian memilih memeluk kekasih putrinya ini singkat.