‼️HAPPY READING‼️
Dengan kacamata anti radiasi yang tengah ia gunakan, Sarah sedang sibuk menggeser-geser layar tabletnya. Wajah perempuan itu terlihat benar-benar serius, bahkan ia mengabaikan keberadaan Christa sejak 30 menit yang lalu. Kemudian untuk apa mereka bertemu?
"Lo kemarin sama Pablo vendornya siapa?" tanya Sarah tiba-tiba.
Christa berdecak pelan. "Lo mau ngapain sih, Sar? lo sama Aaron emang gimana kelanjutannya?" tanya perempuan hamil itu kesal.
Terakhir ia bertemu Sarah, sahabatnya itu sedang galau berat. Lalu sekarang Sarah sudah sibuk mencari-cari vendor pernikahan. Aneh 'kan?
"Dia jodoh gue deh kayanya. Makanya gue lagi cari-cari vendor biar gampang." jawab Sarah mengidikkan bahunya santai.
"Kalian mau nikah?" tanya Christa serius.
"Gak. Gue justru mau kuliah dulu." ucap Sarah cepat, takut Christa semakin berpikir jauh soal hubungannya dengan Aaron.
"WHAATT!!?? sejak kapan—"
"Maaf gue telat, di jalan macet banget." potong Bella yang baru saja tiba dengan wajah kusutnya. Jakarta dan kemacetan benar-benar tidak bisa dipisahkan. Padahal itu bukan hal biasa baginya, tapi tetap saja Bella tidak kunjung terbiasa dengan itu. Terlebih ia kemana-mana menyetir sendiri.
"Gue pesen minum dulu." ucap Bella mengeluarkan dompet dari dalam tasnya kemudian berlalu begitu saja.
Pandangan Sarah menatap tas dengan merk terkenal milik Bella yang baru saja perempuan itu letakkan di atas meja, kemudian menatapnya dengan seksama. "Sejak kapan Bella suka mini bag yang kata dia overpriced ini?" gumam Sarah menatap tas kecil dengan harga puluhan juta rupiah itu dengan dahi berkerut.
"Dibeliin cowoknya kali."
"Sar, jawab gue, lo beneran mau kuliah?" lanjut Christa tidak mau pembahasan mereka pindah dari Sarah yang tiba-tiba mengatakan akan kuliah.
Sarah mengangguk pelan. "Emang kenapa kalo gue mau kuliah? masih ada duitnya gue." ujar Sarah membuat Christa berdecak keras mendengar jawabannya, bukan itu maksud ucapannya.
"Lo serius mau kuliah?" tanya Bella yang kini sudah kembali bergabung dengan mereka. Perempuan itu kembali memasukkan dompetnya ke dalam tas miliknya.
"Itu tas dibeliin cowo lo ya?" tanya Sarah tiba-tiba.
"Gak penting. Lo beneran mau kuliah?" balas Bella cepat.
Sarah mengangguk yakin. "Kenapa sih emang?" ucap perempuan itu heran dengan pertanyaan kedua teman-temannya yang seolah meragukan ucapannya. Di antara mereka bertiga memang tidak ada yang melanjutkan kuliah setelah menyelesaikan bangku SMA.
"Terus lo sama Aaron gimana?" tanya Bella dengan wajah seriusnya.
"Gak gimana-gimana. Gue udah baikan sama dia." jawab Sarah santai, perempuan itu kembali menyibukkan diri dengan tablet miliknya. Kali ini bukan lagi sibuk mencari vendor, tapi sibuk memperhatikan gambar-gambar tas mahal yang akan menjadi incarannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...