‼️ HAPPY READING ‼️
Aaron mengumpat pelan ketika Sarah tidak kunjung kembali ke apartment milik perempuan itu. Ia sudah menunggu kurang dari 2 jam dan perempuan itu bahkan tidak menjawab satupun pesan atau telponnya sejak tadi. Aaron tadi sempat berpikir akan memberikan Sarah waktu agar tenang, kemudian meminta maaf langsung pada perempuan itu. Tapi ternyata Sarah tidak kembali.
Tanpa menunggu waktu lama Aaron langsung menghubungi Joel, meminta bawahannya itu melacak keberadaan Sarah sekarang.
"Dimana?" tanya Aaron tidak sabaran ketika Joel akhirnya menghubunginya.
"Nona Sarah sudah berada di Bali, Tuan Aaron."
Aaron mengerutkan keningnya bingung. "Bali?" tanya laki-laki itu tidak mengerti.
"Iya. Nona Sarah langsung pergi ke bandara dan mengambil flight hari ini." jelas Joel membuat Aaron berdecak mendengarnya. Benar-benar di luar ekspetasinya. Ia tidak pernah berpikir bahwa Sarah akan langsung pergi ke Bali tanpa persiapan apapun.
"Siapin penerbangan ke Bali." perintah Aaron cepat.
"Saya pasti akan melakukannya, Tuan Aaron. Tapi tidak untuk hari ini, karena anda harus pergi makan malam bersama dengan Tuan Barron dan juga Nyonya Renata." ucap Joel berusaha memilih kata yang paling tepat dan sopan untuk menolak perintah Aaron padanya. Pertemuan Aaron bersama keluarganya itu jelas bukan pertemuan biasa yang bisa diwakilkan olehnya atau Dorian.
Aaron kembali berdecak keras. "Pergi ke Bali hari ini, kirim laporannya setiap hari ke saya." ujar Aaron kemudian mematikan sambungan telpon begitu saja. Langkah lebarnya bergerak cepat meninggalkan apartment Sarah yang benar-benar sepi, kesal karena membuang-buang waktunya selama hampir 2 jam tadi.
Berbeda dengan Aaron yang harus kembali menyelesaikan beberapa pekerjaannya sebelum mempersiapkan diri untuk pergi makan malam bersama kedua orang tuanya, Sarah justru tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan di Bali.
Memasukkan semua keperluan yang ia butuhkan ke dalam trolley tanpa berpikir panjang karena ia benar-benar datang ke Bali tanpa persiapan apapun. Biarkan saja Aaron kelimpungan mencarinya di Jakarta, Sarah tidak mau peduli untuk saat ini.
Tangannya bergerak mengangkat dua buah bikini dengan warna menyala sambil tersenyum miring kemudian membawanya ke kasir. Bali tanpa bikini akan terasa sangat hambar menurutnya.
Beberapa jam setelah menuntaskan keinginan belanjanya dan juga mengisi perutnya di pusat perbelanjaan, kini Sarah sudah berjalan di trotoar sambil menenteng semua belanjaannya. Perempuan itu langsung menggunakan kacamata hitam yang baru ia beli tadi karena cahaya matahari di Bali masih saja menusuk meski hari sudah mulai sore menuju petang.
"Kakak cantik, mau beli jualan aku?"
Sarah tersentak, reflek menghentikan langkahnya ketika seorang anak laki-laki yang baru menyebrang langsung menghampirinya, menatap kedua mata Sarah dengan tatapan penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous [COMPLETED]
Storie d'amore17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Hanya dengan menatap matanya, Sarah sudah paham bahwa Aaron Jefferson itu laki-laki berbahaya, tapi entah kenapa...