2

10.2K 1.2K 26
                                    

Pagi ini Angi harus meninggalkan Joe untuk bekerja kembali, namun ia bingung apakah ia harus berpamitan atau tidak, karena sejak pembicaran mereka kemarin, Joe sama sekali tidak menjawab atau menimpali setiap Angi mengajaknya berbicara. Daripada makan hati terus terusan, Angi memilih diam dan segera bersiap siap menuju ke kantornya.

Joe yang melihat Angi sudah bersiap siap dengan dress selutut berwarna hitam, membawa tas laptop di tangannya dan tas wanitanya hanya bisa menatap Angi dalam diam.

Jika kamarin Angi terlihat biasa saja, kali ini Joe harus meralat kata katanya, karena Angi terlihat anggun dan cantik walau ia tidak terlalu memoles wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kamarin Angi terlihat biasa saja, kali ini Joe harus meralat kata katanya, karena Angi terlihat anggun dan cantik walau ia tidak terlalu memoles wajahnya.

"Willst du wo?*" Tanya Joe ketika Angi akan keluar dari pintu kamar rawat inapnya. (*kamu mau kemana?)

Mendengar Joe berbicara kepadanya, Angi menghentikan langkahnya dan membalikkan badan menghadap Joe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar Joe berbicara kepadanya, Angi menghentikan langkahnya dan membalikkan badan menghadap Joe.

"Arbeit*." (*Kerja.)

Hanya itu yang Angi katakan, tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya lagi. Kemudian Angi keluar dari ruangan Joe.

Untuk pertama kalinya Angi sedikit menyesal menolong orang yang sedang kesusahan karena ternyata orang tersebut tidak terlalu menghargai usahanya.

Pukul setengah sembilan pagi, Angi telah memasuki kantornya dan segera menuju ke mejanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ich Liebe Dich (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang