21

5.7K 970 63
                                    

Ceklek.....

"Aduh, mampus gue, mampus... Joe! Ayo," Kata Adam sambil menggeret Joe.

Joe tetap berdiri di tempatnya saat kedua orangtua Angi memasuki kamar bersama Mateo.

"What are you doing in here, Mr. Hamman," suara Mama Angi yang sudah terlihat jengkel melihat Joe tidak bisa di sembunyikan lagi.

"Ini Joe ke sini aku yang ajakin, Tante. Jadi Om sama Tante jangan marah dulu, okay?" Adam mencoba membantu Joe agar tidak menjadi bahan amukan Om serta Tantenya namun yang ada bukannya mereka selamat, justru tatapan membunuh sang Tante berserta suaminya menghujani Adam hingga sanggup membuatnya merinding.

"Tan, coba deh lihat Angi sudah siuman karena ditengokin Joe, coba Joe nggak tengokin, mungkin Angi masih jadi putri tidur," seperti biasa Adam mencoba membuat suasana ini menjadi santai dan untungnya setelah mendengar penuturan Adam, Eliza dan Dimas segera mendekati sang putri. Mereka melupakan kemarahannya kepada Joe dan segera menghampiri Angi.

Kini tanpa banyak berkata, Adam segera menarik tangan Joe untuk keluar dari ruangan ini. Adam mengajak Joe berjalan menuju ke lift. Ketika di dalam lift Adam baru melepaskan gandengan tangannya pada Joe dan ia bisa menghela nafas lega. Sejujurnya Adam tidak pernah mengira bahwa Joe akan membuat kesabaran Om beserta Tantenya yang terkenal sabar itu musnah tak bersisa.

"Lo ya Joe, sudah gue ajak keluar ngeyel. Yang ada Tante sama Om makin antipati sama Lo. Apesnya lagi, gue juga bakalan kena omel nanti. Belum lagi gue bisa di usir dari rumah mereka, masa gue jadi gelandangan di negri orang, Joe. Ngenes amat hidup gue," kata Adam sambil berkacak pinggang serta menggelengkan kepalanya.

"Kamu tinggal di rumahku saja," kata Joe santai.

Ting....

Saat lift terbuka, kini justru Adam yang mengikuti Joe. Saat tiba di parkiran, mata Adam membelalak melihat mobil sport milik Joe. Sebuah Lamborghini Aventador limited edition ada didepan matanya. Sebagai seorang pecinta Lamborghini, Adam cukup tau berapa harga mobil tersebut. Satu hal muncul dalam pikirannya, bahwa Joe bukanlah orang biasa.

"Masuk," kata Joe singkat sambil mulai memasuki mobilnya.

Sepanjang perjalanan, Adam memilih diam sambil memikirkan siapa sebenarnya Joe? Di lihat dari wajahnya yang seksi walau bertampang preman dan apa yang ia kenakan tentunya Joe minimal adalah seorang pengusaha. Adam semakin shock saat tiba di sebuah gerbang tinggi menjulang dan tiba-tiba gerbang itu terbuka. Ia mengucek matanya berkali-kali. Semakin bertanya tanyalah Adam dalam hati, apa pekerjaan Joe hingga bisa memiliki mansion mewah seperti ini di Jerman.

"Joe, ini mansion siapa?" Tanya Adam saat mobil Joe mulai melaju di halaman luas untuk menuju ke dalam dan akhirnya berhenti di dekat air mancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Joe, ini mansion siapa?" Tanya Adam saat mobil Joe mulai melaju di halaman luas untuk menuju ke dalam dan akhirnya berhenti di dekat air mancur.

"Punya aku."

Adam keluar dari mobil dan saat ia berdiri di depan tangga, Joe mendekatinya.

"Joe," panggil Adam namun ia masih diam sambil menatap mansion milik Joe.

Ich Liebe Dich (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang