14

7K 1K 83
                                    

Plak.....

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri Joe yang membuat pipinya terasa berdenyut-denyut. Wajah Angi di hadapan Joe tampak sudah siap untuk memutilasinya.

"Are you crazy?" kata Angi kasar pada Joe.

"No."

Plak......

Tamparan kedua Joe dapatkan dari Angi tepat di pipi kirinya lagi yang semakin membuatnya berdenyut denyut.

"Angi!" Bentak Joe pada Angi.

"Apa? Kamu mau balas? Nih...nih...buruan."

Joe mengatur nafasnya dengan baik agar ia tidak lepas kendali kepada Angi. Wanita mungil yang ada di dihadapannya ini masih tampak polos dengan kaos dan hot pants yang menghiasi penampilannya pagi ini.

Wajah Angi tak terlihat dewasa sama seperti penampilannya yang biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Angi tak terlihat dewasa sama seperti penampilannya yang biasa saja. Namun entah kenapa kesederhanaan Angi ini yang membuatnya berbeda dari beberapa wanita yang Joe temui di hidupnya. Angi tidak pernah silau dengan apa yang ia miliki, bahkan bertanya saja tidak. Lebih apesnya lagi, wajahnya yang ganteng dan hot ini tampaknya tidak membuat hati Angi bergetar sedikitpun.

"Buruan kalo mau balas!" Bentak Angi tidak kalah keras dari Joe.

Joe memilih pergi meninggalkan Angi di tempatnya berdiri. Ia menuju ke arah lift dan menghilang begitu saja. Tanpa mempedulikan keberadaan Handi, Angi segera menuju ke loby dan keluar dari hotel. Ia berjalan keluar hotel dan menyusuri trotoar Hinga menemukan sebuah minimarket. Ia masuk ke sana untuk membeli minuman agar bisa menenangkan hatinya dan mendinginkan kepalanya.

Di waktu yang sama dan tempat yang berbeda, Joe sedang uring uringan di kamarnya. Bagaimana ia bisa lepas kendali pada Angi hingga membentaknya, bahkan Angi juga membentaknya balik. Seharusnya sebagai orang yang lebih tua usianya daripada Angi, ia lebih bisa mengontrol emosinya. Setelah menyadari kesalahannya, Joe segera memakai pakaiannya dan turun ke lantai bawah untuk mencari Angi, walau hasilnya adalah nihil karena ia tidak menemukan Angi semua sudut hotel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ich Liebe Dich (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang