45

5.1K 980 82
                                    

Numpang promosi lagi, ya 😊 karena di Fizzo masih sepi 😁✌️

Yuk, mampir ke cerita Mamak di Fizzo yang berjudul SEDUCING MR. JULIEN. Insyaallah cerita ini update 1x sehari ya 😊

 Insyaallah cerita ini update 1x sehari ya 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk, mampir... Insyaallah nanti malam mamak update ya.😊🙏

Akhir kata, mamak ucapkan selamat membaca kisah Joe dan Angi.

***

Angi menatap Joe sambil melipat tangannya di depan dada. Tampak di hadapannya Joe sedang duduk sambil memakai sarung. Angi hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika menyadari betapa memalukannya tingkah Joe tadi. Saat ia pingsan di ruang khitan, keluarganya sudah begitu heboh termasuk sang Mama yang justru berdebat dengan Papanya karena memilih tempat khitan di klinik bukan di rumah sakit besar yang lebih lengkap fasilitasnya.

"Pa, sudah Mama kasih tau buat di rumah sakit aja, ngeyel. Sekarang lihat, Joe pingsan. Kalo nanti dia trauma gimana?"

"Ya biarin aja trauma, kan cuma sekali seumur hidup. Nanti kalo dia berani selingkuh dari Angi, Papa sunatin sisanya. Lagian badan doang gede, tapi mental anak SD."

Eliza menghela napas dan memilih segera meninggalkan suaminya begitu saja. Keluarga Angi yang masih ada di sana masih sibuk untuk terus membantu agar Joe segera sadar.

"Gue makin nggak mau nikah sama bule." Kata Caramel yang baru saja menutup tasnya karena sang Papa meminta minyak angin kepadanya.

"Kenapa lagi Lo?" Tanya Nada yang duduk di dekatnya

"Kalo sampai kaya gini kan malu. Cuma di khitan doang kok sampai pingsan, kalah sama anak SD."

"Coba Lo bayangin aja, daging kambing muda sama daging kambing tua enak mana? Mudah diiris yang mana?"

Juna berusaha menahan tawanya namun gagal. Entah mengapa ia bisa tertawa membayangkan apa yang sedang terjadi pada Joe di dalam. Belum lagi wajah Angi yang tampak khawatir bercampur malu.

"Kalo masalah enak, mana gue tau. Gue belum pernah nyoba. Coba deh tanya aja Mbak Angi. Dia udah pernah nyoba karaoke belum."

Plakk....

Sebuah tamparan pelan mendarat di pipi Caramel yang baru saja dilayangkan oleh Shara. Ia baru saja datang dan langsung menampar pelan pipi Caramel. Caramel langsung menoleh dan hanya memperhatikan Shara yang duduk di sebelahnya tanpa merasa berdosa.

"Ada nyamuk, Mel. Makanya gue tabok."

Caramel memilih diam dan mengerucutkan bibirnya. Shara yang melihat Caramel seperti itu kini membuka mulutnya lagi.

"Lo kalo ngomong di filter. Lo tau kan Angi itu lurus nggak belok kanan kiri. Gue yakin dia sama Joe belum cek body. Kalo udah pasti si Angi ketagihan."

"Ah, Mbak Shara...tapi ini tamparannya sakit."

"Baru sekali doang, si Monyet gue tampar berkali kali nggak ngeluh."

Ich Liebe Dich (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang