"Oh my God, it's beautiful," kata Caramel di sebelah Angi sambil berjalan menuju ke jembatan yang ada di pantai Kukup, Gunung kidul.
Angi hanya bisa menghela nafasnya dan mengikuti adik sepupunya untuk terus berjalan ke depan.
"Mel, nggak usah kelamaan, kita pulang aja habis ini."
"What?" Kata Caramel dengan wajah tidak percaya.
"Pulang."
Angi melihat Caramel menghela nafasnya dan ia hanya melirik sekilas sebelum berjalan di depan Caramel.
"Mbak?" Panggil Caramel sambil berusaha berjalan menyejajari langkah kaki Angi.
"Hmm."
"Gue ngajakin Lo ke sini karena perintah Mas Adam. Soalnya Mas Adam kemarin nguping pembicaraan budhe Liz sama Budhe Tika."
"Adam bakat banget ya jadi agen emak-emak?" Kata Angi sambil tertawa cekikikan.
"Ye, ini serius Mbak. Hari ini Mbak Angi rencana mau di kenalin sama Handi. Biar bisa PDKT berujung pernikahan."
Angi menatap Caramel dengan wajah tidak percaya. Namun mengingat sepupunya ini adalah tipe wanita yang jujur bahkan terlalu polos sehingga kadang lupa memfilter mana informasi yang harus disembunyikan dan mana yang tidak, maka ia percaya kata-kata Caramel.
"Bukannya Mas Handi mantan suaminya Retno? Dan juga dia mantan tunangan Mbak Luna?"
"Tepat sekali, karena Mas Adam nggak rela kalo Mbak Angi sama Handi, dia mikir gimana cara menggagalkan itu semua. Akhirnya dia nyuruh gue buat nyulik lo ke sini. Jadi kita bakalan cari penginapan. Nggak ada yang rela kalo Lo dapat duda, Mbak, makanya kita senekad ini."
Angi tersenyum menatap Caramel yang terlihat masih polos untuk usia 28 tahun ini.
"Yang statusnya belum kawin juga nggak jaminan dia masih perjaka, Mel. Jadi mending duda jelas statusnya."
"Yang penting jangan dapat second, minimal di KTP nya pas nikah masih belum kawin, bukan duda."
"Kalo dudanya kaya Pakdhe Risnawan sama Papa mertuanya Nada ya tetep aja pada mau, Mel."
"Om Wisnu sudah pensiun jadi duda, tinggal Pakdhe aja ini mau balikan atau cari yang baru."
"Nggak usah kepo sama kehidupan para sesepuh. Nikmatin aja hidup kita yang single dan nggak kekurangan duit ini."
Pelangi dan Caramel terus mengobrol serta berfoto bersama. Setelah mereka berjalan jalan sepanjang siang di pantai Kukup, Angi memutuskan mencari penginapan. Walau tidak mewah, setidaknya penginapan ini cukup nyaman dan tidak jauh dari pantai-pantai disekitar sini.
Di saat Angi tengah menikmati liburannya bersama Caramel, Joe sedang memutar otaknya untuk memastikan semua akan berjalan dengan lancar selama ia pergi dan terbang menuju tempat Angi berada. Desas desus yang ia dengar dari orang yang ia sewa untuk menyelidiki kehidupan Angi adalah orang tua Angi berencana menjodohkannya dengan laki-laki dan memaksanya menikah. Bagi Joe ini adalah tindakan yang melanggar Hak asasi manusia. Sangat tidak pantas urusan menikah menjadi sebuah tuntutan walau mereka yang akan menjalani belum siap. Daripada Angi menikah dengan laki-laki yang tidak ia kenal, jika keadaannya tidak jauh berbeda, maka Joe dengan senang hati akan menggantikan peran laki-laki tersebut di hidup Angi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich Liebe Dich (END)
ChickLitJohannes Hamann Seorang pria yang nemiliki usaha rumah bordil dan kasino. Ia tidak percaya pada kata-kata yang bernama cinta serta ketulusan. Pelangi Cinta Bimantara Seorang wanita yang masih mencintai kekasihnya bahkan ketika sang kekasih telah men...