Happy 2K Views!
Thankyou buat yang udah vote dan komen. It means a lot. Udah 3 minggu ya aku gak update? Ada yang kangen? Pasti enggak :))
Buat yang kangen dan nungguin update cerita ini, enjoy ya! 💞
***
Tak terasa, liburan berakhir. Semester baru datang, beban baru pun ikut menyertai. Semester ini, Rifky mulai masuk di sekolah barunya. Sayang, lelaki itu tidak berada satu sekolah dengan Nami.
Hari pertama masuk sekolah menjadi hari yang melelahkan. Sepulang sekolah, ia harus bertemu Om Rafa untuk mengajukan proposal sponsor kegiatan utamanya. Beruntung, Flora tidak dirumah.
"Om Rafa cek dulu ya, Nam. Nanti dikabarin lagi, diusahakan bisa. Nami tenang aja, gausah khawatir"
"Iya, makasih banyak ya om. Nami pamit dulu, salam buat tante" Nami berhenti sejenak.
"... dan Flora"
"Iya, nanti disampaikan"
"Yaudah, Nami pulang. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Ia menyelesaikan aktivitas sepulang sekolah seperti biasa. Kali ini, ia akan bermain bersama Meira, Raya, dan Desya. Menuju taman bermain anak, entah apa yang mereka cari.
"Kita ngapain sih disini?" tanya Nami.
"Main kek, apa gitu..." jawab Desya.
"Disini tuh nyaman tau, Nam. Anginnya sepoi-sepoi. Banyak anak kecil, lucu tuh" Meira menambahkan. Sementara, Raya hanya menggeleng pasrah.
Mereka duduk di bangku taman, mulai membicarakan hal yang penting, hingga tidak penting, seperti saat ini.
"By the way, lo masih mau nunggu Arsa, Nam?"
Nami melirik Meira dengan pertanyaan yang tiba-tiba, pantang baginya menyebut nama Arsa terang-terangan.
"Astagaa, sorry sorry. Gue lupaaa"
"Lo sendiri udah ada yang baru, Mei?" bukannya menjawab, Nami justru melemparkan pertanyaan.
"Lo gak salah tanya, Nam? Sejak kapan sih Kabid Keputrian kita ini ngejar cowok? Kayaknya dia deh yang dikejar?"
"Nyolot aja ya lo, abis dighosting tuh gausah rese jadi orang"
"Oh ya? Siapa yang ngeghosting lo, Sya?" Nami mengajukan pertanyaan lagi, kali ini kepada Desya.
"Ah elah, lo pake dibahas segala. Itu... anak kelas ujung"
"Hah? Siapa?"
"Ibrahim"
"OMG, SERIUS?!"
Ibrahim adalah salah satu orang yang jauh dari kata playboy dan jarang dekat dengan teman perempuannya.
"Udah udah, gausah dibahas lagi. Lo tuh, gatau malu. Udah ada cowok, masih aja nunggu yang lain. Pamali lo, Nam"
"Kok jadi gue, sih? Gue belum ada cowok kok, coba sini sebutin siapa cowok yang lagi deket sama gue"
"Rifky" jawab Desya tanpa pikir panjang.
Nami cukup kaget dengan jawaban itu, tapi tidak diperlihatkan. Pasalnya, dia tidak pernah memikirkan jika Rifky adalah kandidat yang akan disebut oleh temannya ini.
"Rifky?! Yailah, dia mah cuma sahabat gue doang"
"Yakin, Nam?" Raya mengucap untuk pertama kalinya sepanjang mereka jalan sore ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anaimy (JJH x JCY)
Teen Fiction"Gue tanya sekali lagi. Apa pernah gue ngasih harapan buat lo?" Gadis itu hanya diam. "Namira..." "Apa?" ia hanya bertanya kembali tanpa berniat menjawab pertanyaan sebelumnya. "Lo belum jawab pertanyaan gue" lelaki itu terus mendesaknya untuk menj...