"Nam, bangun woy! Udah telat shubuh!" teriak Desya tepat ditelinga Nami.
Nami masih enggan membuka mata, ia hanya sesekali mengerjap dan menutup telinga.
"Nam, dua jam lagi kita udah harus di lantai bawah. Jam 8 kan kita berangkat ke Tanjung Benoa"
Raya mengatakan itu dengan tenang, tanpa bermaksud membuat Nami segera bangkit dari tidurnya.
"Mana bangun dia kalo lo ngomongnya alus begitu, Rayaa!"
"Dia pasti lagi mimpi indah, gak bakal mau diganggu tau hahaha"
Meira yang baru saja keluar dari kamar mandi masuk begitu saja di obrolan.
"Nam, lo mau bangun atau kita tinggal sekalian?"
"Hoammm, gue baru tidur empat jam..."
Nami membalas setengah sadar, merenggangkan tubuhnya.
"Terus lo pikir gue tidur berapa jam, Namira?!"
"Udah udah. Nam, lo udah telat shubuh ya. Buruan ih, bangun"
"Tau nih, gue juga mau mandi. Lo yang terakhir, awas aja lo kalo gak bangun!"
"Eh eh, gue wudhu dulu bentar!"
Nami langsung bergegas ke kamar mandi dan melaksanakan sholat.
Tadi malam, mereka berempat akhirnya tidur setengah dua pagi. Nami bercerita panjang lebar usai pertemuan anehnya dengan Arsa, intinya semua tentang Arsa.
Raya adalah orang yang pertama kali bangun, disusul Desya dan Meira. Mereka bertiga sudah mandi saat Nami menyelesaikan sholat shubuhnya- yang sebenarnya sudah telat.
"Cepetan mandi, abis itu kita ke bawah, mau sarapan"
"Jangan lama-lama lo"
"Iye iyeee, cerewet"
Setelah semua mandi dan bersiap sarapan, mereka juga tidak lupa menyiapkan beberapa barang yang akan dibawa saat mereka berwisata.
"Jangan lupa baju ganti ya, kayaknya kita bakal main air disana"
"Hmmm" balas yang lain seadanya.
"Oh iya, gue lupa ngasih tau sesuatu. Kita kan ada tuh ke pulau penyu, nah berangkat kesananya harus dua kelompok gitu loh"
Desya mengatakan itu dan yang lain hanya membuat wajah penuh tanda tanya.
"Kalian paham gak sih?"
Ketiganya kompak menggeleng.
"Kita mau sekelompok sama siapa gitu loh?! Ah elah, capek gue ngomong sama kalian"
"OOHHH OH, GUE ADA IDE!"
"Cepetan keluar yak, gue mau booking kelompok sebelah" kata Meira bergegas, entah kelompok siapa yang akan dipaksa untuk satu kendaraan dengan mereka ke pulau penyu.
"Mei, tungguin!"
Mereka akhirnya keluar kamar dengan membawa tas kecil berisi barang. Setelah sarapan nanti, mereka hanya perlu menunggu dibawah. Tidak perlu naik keatas lagi untuk mengambil barang.
"Farhan!"
Ok, Nami merasakan aura yang tidak enak disini.
"Tunggu bentar, gue mau ngomong"
"Kenapa, Mei?"
Farhan berhenti sejenak, ia baru saja keluar kamar setelah Bara dan Zidan. Mereka otomatis berhenti ketika Meira mengajaknya berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anaimy (JJH x JCY)
Fiksi Remaja"Gue tanya sekali lagi. Apa pernah gue ngasih harapan buat lo?" Gadis itu hanya diam. "Namira..." "Apa?" ia hanya bertanya kembali tanpa berniat menjawab pertanyaan sebelumnya. "Lo belum jawab pertanyaan gue" lelaki itu terus mendesaknya untuk menj...