[ Prepare ]

86 23 8
                                    

Hi, udah lama ya aku gak update? Ada yang masih nunggu cerita ini?

***

Hari pengambilan rapor telah tiba. Classmeeting juga sudah melakukan penutupan dua hari lalu. Menurut data, pemenang tahun ini adalah XI IPS 1. Ya, kelas Nami menang. Saat bertanya pada Meira, ternyata kelasnya unggul di perlombaan supporter.

"Hah? Kelas gue menang? Atas dasar apa?" Nami bertanya saat pertama kali mengetahui pemenangnya.

"Supporter, Nam. Ini kalo lo gak mau gue bisa ganti loh" balas Meira, selaku koor acara.

Perdebatan mereka berakhir ketika Yesaya mengumumkan harus segera menutup acara ini. Penutupan juga berjalan dengan lancar.

"Bilang dong harusnya dari awal kalo kita menang!" kata salah satu teman kelasnya setelah pengumuman juara umum.

"Hmm...ya kan surprise?" Nami hanya tersenyum dan menjawab seadanya.

Jujur, Nami sangat sayang pada semua anggota kelasnya. Tapi, Nami jauh lebih dekat dengan teman di organisasi. Ia merasa tidak perlu marah jika temannya memanggilnya siput atau panggilan lain.

Namun, ketika teman kelasnya berbicara mengenai suatu hal yang tidak seharusnya membuat Nami marah, terkadang ia bisa merasa tidak nyaman. Oke, tentu saja Raya, Desya, dan beberapa teman cowoknya menjadi pengecualian.

***

Saat tiba saatnya pengambilan rapor, kelas X bertugas didepan aula dan hall untuk membantu wali murid menemukan kelas anak mereka.

Kelas XI sedang bersantai di ruang OSIS, mereka mempersiapkan dan membicarakan terkait liburan yang akan diadakan esok hari.

"Rapor gimana rapor? Aman gak?" kata Meira mengalihkan topik.

"Biasa aja sih, tapi si Dewi nyari masalah mulu sama gue"

Sam memanggil Bu Dewi, guru matematika tanpa embel-embel 'Bu'. Biasanya, itu dilakukan jika Sam sudah kesal dengan beberapa guru.

"Sam, kalo Bu Dewi liat gak enak ah didenger, gak sopan" kata Saka.

"Iye dah, orang terpinter sejagat raya"

Fyi, Saka selalu berada di peringkat paralel 1, dengan tingkat kecerdasan dan kesopanan luar biasa.

Dia sempat akan dicalonkan menjadi ketua OSIS pada saat itu, tapi dengan beberapa pertimbangan, seniornya memilih Yesaya dan Alif sebagai calon ketua OSIS. Dengan jumlah perbedaan yang lumayan, Yesaya menang telak.

Di sisi lain, Arsa adalah orang yang tidak pernah keluar dari lima 5 besar, tapi juga belum pernah mendapat peringkat teratas.

"Alhamdulillah harusnya, itu artinya Bu Dewi perhatian sama lo" Tasya ikut dalam obrolan kali ini, setelah lelah memikirkan LPJ untuk acara classmeeting.

"Beruntung dong, tandanya dia sayang sama lo" tambah Nami.

"Beruntung beruntung mata looo!" gak Sam kalo gak ngegas.

"Mending gue ambil sendiri deh tadi, pasti lama banget tuh orang kalo ceramah. Gue pasti kena sidang dirumah gara-gara dia" tambahnya.

"I feel you, Sam" kata Irwan, sambil bertos ria dengan Sam.

"Eh eh, gimana persiapan kalian mau ke Bali?" Diandra tiba-tiba bertanya.

"Gue udah packing, kalian gimana?" jawab Alif excited.

"Semangat banget lo, tumben. Seneng ya lo akhirnya liburan?" kata Nara.

"Kapan lagi sih liburan gratis?"

Anaimy (JJH x JCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang