[ Salah Paham ]

66 10 3
                                    

Ada yang masih nungguin cerita ini?

A-Ca is back! Maaf ya karena belum konsisten pas nulis cerita. Ada beberapa kerjaan di real life yang bikin pusing, hahaha.

Happy Reading! 🫶🏻

***

Saat Arsa benar-benar pergi, tangis Nami pecah. Ia tidak menyangka hari yang ditunggu telah tiba, hari dimana dirinya akan merasa sakit. Arsa benar-benar menyatakan penolakan secara langsung.

Ia menangis sesenggukan, nafasnya tercekat, kepalanya kembali pusing, hingga perutnya yang tiba-tiba kram. Maag yang ia derita pasti kambuh, dari pagi dirinya belum makan sesuap nasi karena terlalu sibuk.

"Aduh, s-sakit.."

"Sakit banget" ia mengatakan itu sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak dan pedih.

"Ternyata rasanya masih sakit, sakiiit"

Setelah beberapa saat, Nami sadar harus kembali. Tasya pasti mencarinya, ia pun harus memberikan sponsor dan administrasi kepada Diandra.

Nami berencana akan memberikan kejutan karena Om Rafa memberikan sponsor kembali, sehingga mereka akan mendapat keuntungan dua kali lipat karena Rifky tidak mengambil lagi sponsor yang diberikan.

Nami menghapus air matanya, walaupun tidak berpengaruh. Matanya sembab, hidungnya merah, dan wajah pucat menandakan bahwa dia tidak baik-baik saja.

"Okeeey, calm down, Nam. Tarik nafas, keluarkan-" dirinya berbicara dan menyemangati diri sendiri.

"Gue harus cepet-cepet balik buat kasih tau yang lain kalo Om Rafa nanti dateng"

Segera Nami beranjak, dengan wajah sembab nya dia berlari ke arah meja konsumsi tadi, Tasya sudah tidak disana.

"Tasya kemana ya?" dirinya bertanya pada adik kelas yang berjaga saat itu.

"Aduh, lo daritadi dicariin Kak Tasya. Dia marah banget, Kak. Eh, itu Kak Tasya, mau ke belakang panggung kayaknya"

"Oke, thankyou ya!"

Nami segera menghampiri Tasya yang saat itu sudah menandakan permusuhan dengannya. Dengan cepat Nami meminta maaf karena dirinya terlalu lama untuk pamit.

"Tas, sorry ya, tadi gue la-"

"LO KEMANA AJA SIH, NAM?!"

Nami terlalu kaget atas nada tinggi yang dilontarkan oleh Tasya, ia tidak menyangka temannya begitu marah.

"Gue-"

"Kita tuh nyariin lo, mau minta bantuan! Lo jangan egois dong! Semua lagi bingung urusin ini itu, jangan mentang-mentang tugas lo udah selesai dari pagi terus lo ilang gitu aja!"

"H-hah? Tunggu, gue tuh-"

"Nara nyariin lo! Dia tanya masalah sponsor, lo buat ulah apa lagi sih, Nam?!"

"Kok lo tiba-tiba marah, sih? Dengerin gue dulu, gausah dipotong bisa gak sih?! Gue baru aja dateng, tapi lo-"

"Guys, lagi kenapa? Acara bentar lagi mulai, Rafly lagi cek perlengkapan, si Farel bentar lagi sampe sama guest star"

"Temen lo nih, Yes! Dicariin daritadi malah sibuk pacaran"

Nami menautkan alisnya heran, Tasya tiba-tiba menuduhnya. Apakah dia sedang haid hari ini? Tadi hubungan mereka baik-baik saja, apa ada masalah? Batin Nami.

"Gue gak pacaran, Yes!" Nami menegaskan, dirinya ikut kesal dengan perkataan Tasya.

"Terus lo abis kemana? Itu apa yang lo pegang?" Tasya semakin menyudutkan Nami.

Anaimy (JJH x JCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang