[ A Song that Reminds Me of You ]

89 26 17
                                    

Selamat malam minggu!

***

"Eh eh eh, kalian harus tau apa yang barusan gue liat!"

Desya berbicara dengan cepat dan nafas yang ngos-ngosan karena berlari dari lift ke kamar.

"Apaan sih, Sya. Lo tuh kenapa sih? Abis dikejar setan?!"

"Nami mana, Sya?" tanya Raya.

"Kalian nanyain Nami dan khawatir sama dia, kan?" mereka mengangguk.

"Orang yang kalian tunggu dan khawatirin itu lagi nongkrong berduaan di cafe bawah"

"Berduaan?"

"Kalian tau gak dia sama siapa sekarang?" keduanya menggeleng bersamaan.

"Plis, jangan kaget kalo gue bilang siapa"

"Dia lagi..." Desya memotong kalimat, membuat kedua temannya penasaran.

"...sama si sombong dong!" kata Desya dengan nada dramatis.

"Hah?"

"WITH HER ANAIMY, ALIAS SI SOMBONG TUH ARSA ANJIRRR!"

Desya mengatakan itu dengan sedikit berteriak, sementara Raya dan Meira menutup mulut tidak percaya.

"Nah, ini nih. Gue tadi juga memberikan ekspresi kayak kalian waktu ada disana tau"

"Sejak kapan Arsa mau keluar sama cewek berdua doang?" kata Meira.

"Lo yang temennya aja kaget, Mei. Apalagi gue, tapi disana gak banyak anak dari sekolah kita sih"

"Yaudah yaudah, sekarang kita tunggu Nami aja gimana?"

"Lo gajadi tidur, Ray?"

"Gimana gue mau tidur kalo salah satu temen gue belum balik ke kamar dan keluar sendirian?"

Mereka akhirnya sepakat menunggu Nami dengan menonton tv, bermain hp, atau sekedar mengobrol santai di kamar.

***

Jauh sebelum Desya datang melihat Nami dan Arsa, Nami sebenarnya sedang sendirian. Cafe juga sepi, hanya ada beberapa orang, dan bukan dari rombongan sekolahnya.

Ia hanya memesan teh hangat karena merasa sudah terlalu malam untuk makan. Nami merasa udara cukup dingin, sehingga ia memutuskan hanya memesan minuman hangat dan duduk sendiri di cafe.

Ia ingin menghabiskan minum dan segera ke minimarket untuk membeli titipan temannya.

"Sendirian?" Nami melihat ke sumber suara.

"Hah? Eh... iya, sendiri" jawab Nami gugup.

Jantungnya berdetak, ia selalu tidak karuan saat Arsa ada didekatnya.

"Boleh duduk gak?"

"Oh... iya, boleh-boleh. Duduk aja"

Arsa bisa saja mengambil tempat di sebelahnya, dengan melewati Nami yang duduk saat itu.

Tapi, Nami dengan tampang gugupnya justru menggeser tempat dan membiarkan Arsa duduk ditempatnya tadi.

'Mati gue, sekarang gue harus seneng apa sedih sih?'

'Aduh, jangan sampe ada yang lewat plis'

'Gue gak mau jadi bahan ghibah anak-anak'

Nami kebingungan setengah mati. Ia tidak pernah sekalipun membayangkan duduk berdua dengan Arsa seperti ini. Dirinya sedang memikirkan cara agar bisa cepat kabur dari sini.

Anaimy (JJH x JCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang