[ I'm Not Okay ]

100 20 5
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share!

Happy Reading <3

***

Esoknya, Nami terpaksa harus berangkat dengan mata sembab dan bengkak akibat menangis semalaman. Ia mengurungkan niat memaksa ibunya menulis surat agar tidak masuk sekolah. Ia tidak ingin kalah di pertarungan perasaannya dengan Arsa. Nami tidak mungkin bolos sekolah dengan alasan menangis karena Arsa. Gila saja.

"Nam, lo kenapa? Lo abis nangis?!" tanya Desya dengan keras, membuat beberapa teman di kelas mereka menatap ke arah Nami.

"Enggak, apaan sih lo!"

"Kalian juga, gausah liat-liat. Udah, sana-sana, hust hust!" jawabnya seraya mengusir teman yang tiba-tiba mendekat padanya.

"Nam, mata lo bengkak banget. Lagi kenapa sih?" tanya Raya lanjut.

"Gapapa"

"Pasti ada yang lo sembunyiin dari kita, kan?" Meira menambahkan.

"Enggak" Nami menjawab dengan pasrah.

Tidak ada jawaban lagi, ketiga temannya masih menatap dirinya.

"Gue lagi gak bisa cerita sekarang. Please, udah ya..."

Nami akhirnya menenggelamkan wajah di meja dengan kedua tangannya.

Tidak sampai disitu saja, saat pelajaran berlangsung, dirinya juga tidak fokus. Sampai guru ekonominya menyadari hal itu.

"Nami, kamu dengar penjelasan dari ibu?"

Nami masih diam, melamun dan tidak ada gairah untuk melanjutkan pembelajaran saat itu.

"Nami? Namira?!" gurunya sudah meninggikan suara, tapi Nami masih bergeming.

"Sstt, Nam! Nami!" Raya yang menjadi teman sebangkunya memanggil dan menyenggol Nami dengan lengannya.

"Iya.. Ss-saya, Bu. Kenapa?"

"Kamu masih tanya kenapa?! Kamu itu yang kenapa"

"Maaf, Bu. Saya gapapa" Nami menjawab seadanya, dengan wajah yang sudah pucat ditambah mata yang bengkak.

"Kamu sakit?"

"Eng-enggak, Bu. Saya sehat, alhamdulilah"

"Sana pergi ke UKS, daripada kamu bikin saya emosi nanti"

Nami menengok Raya disamping, dan yang dilihat hanya mengisyaratkan Nami untuk pergi.

"Tapi saya gak sakit, Bu"

"Pergi ke UKS atau saya suruh kamu ke depan ngerjain soal ini"

Mati sudah, Nami tidak mendengarkan penjelasan Bu Mita sama sekali.

"Iya, Bu. Saya ke UKS aja..."

"Nah kan, memang kamu daritadi sakit, gak dengerin lagi. Muka aja pucet gitu"

Celotehan Bu Mita masih terdengar saat Nami melangkah keluar kelas menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Nami sadar bahwa dirinya memang tidak baik-baik saja. Badannya lemah, wajahnya pucat, dan matanya sembab. Belum lagi dirinya yang kurang tidur. Nami pusing tapi tetap tidak bisa tertidur. Wajah Arsa dan gadis itu masih jelas di ingatan Nami.

Ia melamun terlalu lama, hingga baru sadar ada orang yang menyodorkan air putih padanya.

"Nih, minum. Lo kenapa? Pucet banget?"

"Thanks" balas Nami seraya membuka tutup botol, dengan kesusahan.

Bahkan, saat membuka tutup botol saja ia tidak bisa.

Anaimy (JJH x JCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang