[ Terungkap ]

103 13 9
                                    

Semoga part ini bisa menjawab salah satu keresahan kalian

Happy Reading! ❤️

***

"Halo? Kenapa sih lo telfon?" tanya Arsa, lagi-lagi Farhan mengganggunya.

"Lo dimana sekarang?!"

"Gue.. lagi di parkiran sekolah"

"Udah gue duga, sekarang saatnya lo nolongin sesama korban ya, Sa"

"Apaan sih? Jangan bikin panik, deh"

"Gak ada waktu lagi, lo ke ruang seni sekarang! Cepet ya, Sa! Gue takut Nami kenapa-kenapa"

"Nami?"

"Ada orang gak jelas yang nge-jebak dia pake nomor baru, sekarang dia disana sendiri. Lo tolongin ya"

"Gue masih sparing basket, Meira ada acara keluarga. Desya sama Meira juga gak tau tentang orang ini. Gue minta tolong ya, Sa. Please..."

"Otw ruang seni sekarang, entar gue kabari lagi"

"Ati-ati, Sa"

Arsa memutuskan panggilan Farhan begitu saja.

Arsa baru saja selesai berdiskusi terkait lomba yang akan diikuti dengan Bu Wati, sekarang dia harus berurusan dengan penyebar gosip. Sial, batinnya.

"Nyusahin aja tuh orang emang" katanya sambil berlari menuju ruang seni.

Tak banyak orang yang akan kesana mengingat hari sudah menjelang maghrib. Jika ada apa-apa dengan Nami, Arsa juga akan menyalahkan diri sendiri.

"Ishhh, sialan. Kenapa gue jadi ikut khawatir gini deh"

"Nami emang gak bisa bikin gue tenang sedetik aja"

Arsa terus menggerutu sepanjang jalan.

***

Nami yang masih terhubung dengan Meira terkejut dengan kehadiran seseorang di depan ruang seni. Dia mengenal jelas gadis cantik ini.

Tiba-tiba badannya sedikit gemetar. Nami mencoba tenang, namun gagal saat gadis itu memberikan isyarat agar Nami tidak melanjutkan pembicaraan dengan Meira.

"Mei, gue udah di depan ruang seni..." katanya di telepon.

"Gak ada apa-apa, Mei. Gausah khawatir, gue langsung balik ya. Bye..."

Nami mematikan panggilan sepihak.

Ia memasukkan handphone dan merenung sejenak, sambil menatap ke bawah.

Keadaan masih hening. Nami memberanikan diri untuk melihat teman di depannya.

"Risa.. lo yang chat gue barusan?"

Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum penuh kemenangan, senyuman licik. Nami merinding melihatnya.

"Baru sadar, Nam? Lemot banget, sih. Pantes sering dibilang siput"

Nami sedikit kaget. Risa yang dia kenal tidak seperti ini.

Risa adalah teman yang ada di jurusan sama dengan Nami, IPS. Risa berada di kelas IPS 3 sementara Nami ada di IPS 1.

Daridulu, dirinya memang tidak pernah berinteraksi dengan Risa karena tidak ada hal untuk dibicarakan dengan khusus. Mereka hanya akan bertemu saat acara kumpul kelas, itupun tidak intens.

"Kenapa atas nama Meira?"

"Ck, lo gak bodoh kan, Nam?" Risa memberikan jeda.

"Kalo gue bilang atas nama gue sendiri, otak lo pasti mikirnya lama. Tujuan gue juga gak akan jadi kalo lo lemot" lanjutnya.

Anaimy (JJH x JCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang