"Gue tanya sekali lagi. Apa pernah gue ngasih harapan buat lo?"
Gadis itu hanya diam.
"Namira..."
"Apa?" ia hanya bertanya kembali tanpa berniat menjawab pertanyaan sebelumnya.
"Lo belum jawab pertanyaan gue" lelaki itu terus mendesaknya untuk menj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alhamdulillah, berhasil update di ultah jaehyun hari ini. Terimakasih telah menjadi inspirasi dan visualisasi dari Arsa Aditya. Wish u all the best, love.
Ada yang mau disampaikan ke Jaehyun?
Anw, happy valentine too! Enjoy reading!
***
'Happy Birthday, Arsa M.'
Tulisan yang ada di kue membuat Nami otomatis mengedarkan pandangannya. Melihat ke kanan dan kiri, berusaha mencari seorang lelaki.
"Kita gak pesen kue kan, Nam?"
"Coba gue liat, buat siapa sih?"
Nami sudah tidak peduli dengan pertanyaan Rifky, dia merasa hawa yang ada di cafe ini sudah tidak enak.
'Ini gak mungkin kebetulan, Arsa pasti ada disini'
'Ada huruf M dibelakang, itu pasti nama belakangnya'
Nami terus bermonolog, hingga tidak sadar bahwa lelaki yang ada didepannya berusaha melihat tulisan yang ada di kue. Rifky juga bingung melihat tingkah Nami.
"Arsa?" Rifky bertanya pada dirinya sendiri, kemudian beralih menatap gadis didepannya.
"Maaf kak, saya salah ngasih"
"Permisi, saya mau kasih ke orangnya"
Tiba-tiba pelayan datang dan meminta kue itu kembali. Firasat Nami semakin kuat, ia mencoba tidak merespon pelayan itu.
"Oh iya iya, gapapa. Emang saya gak pesen soalnya, nih" Rifky dengan segera memberikan itu.
Nami masih berusaha mencari, hingga sepuluh detik kemudian ia melihat lelaki yang dicari.
"Nam?"
Setelah menemukan keberadaan Arsa yang cukup jauh darinya, Nami segera berbalik, ia merasa takut.
"Rif, kita pulang aja, ya?"
"Nam, lo kenapa?"
"Gue traktir lo lain kali, tapi plis, pulang sekarang ya? Plisss"
"Bukan masalah traktirnya sih Nam, tapi kita udah terlanjur pesen?"
"Yaudah kalo lo mau disini, tapi gue ijin pulang dulu ya?"
"Gue gak bisa jelasin sekarang, Rif. Gue pulang dulu ya" Nami berkata dengan gugup, ia berusaha berdiri dan pergi secepat mungkin.
"Oke oke, kita pulang. Kita bayar dulu ya, gue yang bayar" Nami hanya mengangguk, ia tidak protes.
Ia kembali melihat Arsa di mejanya, tepat ketika seorang perempuan datang didepan laki-laki itu. Nami tidak mengetahui wajah perempuan itu karena posisinya membelakangi Nami.
