25

19.4K 931 103
                                    

Komen banyak2, besok gue balik👌

-
-

Sore itu Felix menepikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah di salah satu perumahan elit Jakarta. Felix turun dari mobilnya lalu menghampiri satpam yang berjaga.

"Pak, Embun-nya ada?" tanya Felix, dia tersenyum ramah dan bersikap sopan pada satpam itu

"Aden sapa ya?" 

"Temannya Embun pak, Felix."

Satpam itu mengangguk, "Sebentar ya den, bapak panggilin non Embun-nya dulu."

"Ya pak."

Setelah Felix mengangguk, satpam itu pergi tanpa membukakan pintu karena Langit menyuruhnya tidak membiarkan siapa pun masuk. Tak lama kemudian Embun datang, dia tersenyum manis pada Felix yang sedang menunggu di luar gerbang.

"Felix." ucap Embun, dia membuka pintu gerbang, menghampiri Felix lalu memeluk cowok itu, 

"Lo kenapa tadi nggak masuk sekolah?" tanya Embun setelah melepaskan pelukannya.

"Ada urusan." jawab Felix sembari mengusap pucuk kepala Embun dan menatapnya sayang.

"Ayo masuk." ajak Embun.

"Nggak, kita ngomong di tempat lain aja. Sekalian nostalgia." jawab Felix

Embun mengangguk, "Gue ganti dulu deh." ucapnya.

Ketika Embun ingin beranjak, Felix menahan tangannya, "Nggak usah, sebantar doang kok. lo juga udah cantik." ucap Felix sembari memperhatikan pakaian Embun, celana jeans dengan panjang selutut dan kaos motif kupu-kupu berwarna biru.

"Ayo." aja Felix lagi, menarik Embun pelan membawanya masuk ke dalam mobil.

Di tengah perjalan, Embun menatap wajah Felix yang terlihat sangat kelelahan. Embun meraih tangan Felix lalu menggenggamnya, "Tangan lo dingin, lo sakit?" tanya Embun.

Felix menoleh lalu dia tersenyum, "Nggak kok." jawabnya sembari mengecup punggung tangan Embun.

Felix menyetir ke suatu tempat dengan terus menautkan jari tangannya pada jari lentik Embun dan menggenggamnya erat. Hingga Felix menepikan mobilnya di sebuah danau pinggiran kota, melihat itu Embun tersenyum dan bergegas turun.

"Wah, udah lama gue nggak ke sini." heboh Embun.

"Terakhir 3 tahun lalu ya waktu smp." sahut Felix yang ikut berdiri di samping Embun.

Embun mengangguk cepat, "Iya benar."

Felix meraih tangan Embun, "Ayo duduk di sana." ajak Felix lalu mereka duduk di kursi yang tersedia di sana. Felix masih setia menggenggam tangan Embun dan menatap Embun dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa lo natap gue gitu amat?" tanya Embun.

Felix menghela nafas panjang, kini dia menggenggam kedua tangan Embun, "Sejam lagi gue mau balik ke Amerika." ucap Felix

Embun terlonjak kaget, "Hah?! Kenapa?" tanya Embun

"Gue ada urusan di sana." jawab Felix.

DAMN'IT FIANCE || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang