26

18.4K 970 44
                                    

Warning! Script adegan ini memuat kekerasan. Mungkin tidak cocok untuk sebagian orang!

-
-
-

Langit menarik Embun, kasar. Membawanya masuk ke dalam mobil dengan paksa lalu membanting pintu mobil hingga Embun terlonjak kaget.

"Apaan sih lo!" sinis Embun

"Diam lo!" bentak Langit dan seketika Embun bungkam karena aura cowok itu terlihat tidak biasa.

Langit mengendarai mobilnya menuju rumah seperti orang kesetanan tanpa memperdulikan Embun yang memejamkan mata karena ketakutan. Begitu sampai, tanpa menunggu, Embun langsung turun meninggalkan Langit.

Langit menatap kepergian Embun dengan marah, tangannya mengepal kuat mengingat Embun dan Felix saling mencium di pinggir danau, dia turun lalu mengejar Embun.

Grep

Langit menarik Embun ke dalam dekapannya, mendorong Embun ke tembok lalu mencengkram rahangnya dengan kuat.

"Bangsat! Sok jual mahal sama gue tapi lo ngelacur sama cowok lain!" cerca Langit.

Mata Embun membola, selain cengkraman Langit sangat sakit, perkataan kasar yang tidak pernah Langit lontarkan kini terucap penuh hinaan.

"Apa maksud lo?! Lepasin gue!" brontak Embun.

"Lo cewek munafik!" sarkas Langit.

"Mmphh."

Tiba-tiba Langit mencium bibir Embun dengan paksa, bahkan menggigit bibir Embun agar terbuka, memaksa Embun menelan saliva mereka yang sudah bercampur.

Embun memberontak, memukul dan mendorong Langit yang sialnya tidak bergerak sama sekali karena tubuh kecil dan tenaganya tak sebanding dengan Langit.

plak

Embun menampar Langit begitu ciuman mereka terlepas, pipinya sudah basah dengan air mata yang mengalir deras karena perlakuan Langit

"Brengsek!" umpat Embun, dia segera berlari ke kamar sembari mengusap bibirnya, menghilangkan jejak Langit yang membuatnya jijik.

Langit tak tinggal diam, dia mengejar Embun, menggendongnya dengan paksa lalu membawa Embun ke kamarnya, Langit melempar Embun ke ranjang lalu mengunci pintunya.

"Mau apa lo?! Lepasin gue!!" ucap Embun ketakutan karena mendapat alarm tanda bahaya dari tatapan Langit yang terlihat menakutkan.

"Gue juga mau nikmatin tubuh lo, bicth! Kayak Felix." ucap Langit penuh penekanan, kini dia sudah gelap mata  karena merasa Embun mengkhianatinya.

"Sialan lo!!" marah Embun, dia melempar bantal ke arah Langit, berusaha kabur tetapi gagal karena Langit kembali menarik dan menindihnya. Langit duduk di pahanya lalu mengukung tubuh Embun di kasur, menahan tangannya di atas kepala.

"Langit! Lepasin gue!" berontak Embun

"Nggak akan! Lo milik gue selamanya!" sarkas Langit.

"Nggak sudi." ucap Embun.

Plak

Wajah Embun langsung berpaling ke kiri karena Langit menamparnya dengan kencang sehingga sudut bibinya berdarah. Masih syok dengan apa yang dia terima, Langit kini mencengkram rahangnya dengan kuat.

"Lo bilang bakal setia, tapi buktinya apa!! Di belakang gue lo pelukan dan ciuman sama cowok lain!" marah Langit.

"Bukan urusan lo, brengsek! Lo nggak ada hak buat ngatur gue mau sama siapa aja." sinis Embun.

DAMN'IT FIANCE || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang