42-END

30K 1K 246
                                    

"Aku menbencimu hingga rasanya ingin muntah, sangat memuakkan"__EMBUN

-
-
-

Sebuah rumah di kawasan elit Jakarta, dipenuhi dengan awak media yang berkumpul di depan rumah itu untuk menyiarkan secara live berita penangkapan seorang bisnisman terkenal karena kasus kejahatan yang dia lakukan.

"Lepaskan aku!!" bentak pria itu pada petugas polisi saat memborgol tangannya.

Bersamaan dengan itu ada seseorang yang memarkirkan mobil tak jauh dari rumahnya, berlari masuk menerobos keramaian.

Dia terdiam membeku di depan pintu melihat Felix dan ibunya sedang berdiri menatap sinis ayahnya yang sedang diborgol pihak kepolisian.

"Kau menipuku!!" bentak pria itu menatap Felix dan Ana marah karena merasa di tipu habis-habisan oleh mereka, pria itu adalah Darius ayah Laura.

Felix tersenyum penuh kemenangan, "Ini semua balasan atas perbuatan anda. Anda pikir saya sudi menerima pria brengsek seperti anda menggantikan ayah saya yang berwibawa." ucap Felix penuh dengan nada hinaan.

"Sialan kau!!" marah Darius.

"Tahan tangan anda jika tidak ingin hukuman anda bertambah, tuan." ucap seoarang polis yang segera menahan pergerakan Darius.

"Ana, ini semua tidak benar." Elak Darius pada istrinya yang baru beberapa bulan ini dia nikahi.

Ana berdecak, "Kau pikir aku bodoh! Kau pikir aku benar-benar mencintaimu. Itu tak akan pernah Darius, suamiku hanya satu. Mehran yang kau bunuh 3 tahun lalu." marah Ana membuat Laura yang berdiri di kerumunan menutup mulutnya dan menatap nanar.

"Kalian semua brengsek!!" umpat Darius.

"Membunuh 3 nyawa sahabatnya sendiri, menipu dan menguras harta mereka. Apa yang anda dapat saat ini adalah balasannya." ucap Felix tajam.

Laura semakin menangis di sana saat mendengar fakta yang begitu mengerikan, "Ayah." lirih Laura.

Darius yang akan ditarik pertugas kepolisian tersentak kaget melihat putrinya di sana begitu juga dengan Felix dan Ana.

"Laura, semua yang kamu dengar tidak benar sayang, ini bohong. Tolong bantu ayah." ucap Darius berusaha meyakinkan putrinya.

"Cepat ikut kami." ucap petugas kepolisian. Semua orang beranjak pergi mengiringi Darius yang dibawa masuk ke dalam mobil polisi.

Kini di ruangan itu hanya tersisa Ana, Felix dan Laura yang saling menatap dalam keheningan dan hanya terdengar isakan lirih dari Laura.

Ana menghela nafas panjang lalu menepuk pundak Felix pelan, "Mama akan berkemas." ucapnya.

"Ya mama." jawab Felix kemudian setelah Ana pergi, dia kembali menatap Laura dan berjalan mendekat.

"Felix." lirih Laura.

Felix tersenyum lalu menyentuh rahang Laura dengan telunjuk, "Gimana oleh-oleh dari gue, sempurna bukan?" kekeh Felix.

"Pria brengsek seperti ayah lo, pantas aja anaknya kayak jalang murahan." hina Felix.

plak

Laura menampar Felix dengan kuat lalu menatap dengan marah, dia tidak menyangka jika dipermaikan seperti itu, "Lo tega Fel, lo ngejebak ayah gue dan main perasaan gue." ucap Laura.

Felix melirik tangan Laura yang mengepal kuat, dia tersenyum lalu mengusap pipinya yang lumayan panas.

"Ngejebak? Ini semua fakta. Bokap lo ngebunuh bokap gue, nyokap embun dan bokapnya lalu memanipulasi semua harta mereka seolah memiliki hutang besar dan bangkrut. Ini balasan dari semua itu Laura." sinis Felix.

DAMN'IT FIANCE || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang