Sudah sore, matahari hampir terbenam.. D menjalankan mobilnya dan di jalan yang lumayan sepi dia hampir saja menabrak seseorang yang tiba-tiba melompat di depan mobilnya..
" Shit!"
Ckiiit...
D langsung mengerem mobilnya mendadak, dia kira dia sudah menabrak anak tadi, ketika dia hendak keluar untuk memeriksanya, anak tersebut yang awalnya meringkuk di jalan segera bangun dan dengan kaki agak pincang dia mendekati D..
" selamatkan aku, tolong.. bantu aku. Aku.. aku dikejar.. aku mau di bunuh. Selamatkan aku, aku akan membayarmu, berapapun.." Dia menarik narik lengan D untuk meminta bantuan
Saat itu terdengar suara-suara.. tanpa persetujuan D, anak itu lalu lari dan membuka pintu belakang mobil D dan bersembunyi di belakang, dia meringkuk ketakutan sambil menutup mulutnya..
"Dasar sialan.. kemana dia lari?!"
" hei.. apa kau melihat seorang remaja berusia kira-kira delapan belas atau dua puluh tahun?"
D menoleh ke arah gerombolan itu..
" oh.. anak itu.." D menunjuk arah mobilnya, membuat pemuda tersebut meringkuk ketakutan sambil menggelengkan kepalanya dan berbisik..
" kumohon.. kumohon .. jangan ... tidak."
" anak itu tadi hampir aku tabrak.. dan dia lari kesana.. berlawanan arah dengan mobilku.."
Gerombolan orang itu langsung lari menuju tempat yang di tunjuk oleh D.. dan melewati mobil D tanpa menoleh lagi..
D kemudian masuk ke dalam mobilnya dan mulai melaju tanpa mengatakan apapun dan tetap menatap lurus ke depan..
" terima kasih.. aku akan mentransfer uangnya padamu, bisakah aku meminta nomor—"
"Tidak perlu. Aku tidak butuh uang, aku orang kaya. Turunlah.."
" hah? Apa?"
" turun dari mobilku.. ini tempat ramai, dan di depan sana pangkalan taksi, kau bisa naik taksi sendiri.. sekarang turun."
" ah.. iya, baik. Sekali lagi terima kasih banyak."
Pemuda itu hanya sempat menutup pintu dan mobil itu langsung melaju kencang meninggalkan nya sendirian...
Tanpa menoleh ke belakang, D langsung menuju ke Casino dan bar miliknya..
Pemuda tersebut, yang ternyata adalah Seongwoo langsung berlari dengan kaki terpincang menuju pangkalan taksi dan naik taksi pulang ke kediamannya
Ketika Seongwoo sudah turun dari taksi, satpam yang berjaga di depan kediaman Seongwoo melihat tuan muda nya berjalan terseok-seok. Jadi dia segera berlari dan membuka kan gerbang..
" tuan muda.. tuan muda, anda tidak apa-apa?" tanya satpam itu dengan suara cemas..
" aku tidak apa-apa paman, boleh aku minta tolong.. tolong papah aku ke dalam, kaki ku sakit.."
" paman gendong saja.. ayo naik.." satpam itu segera berlutut di depan Seongwoo, agar Seongwoo bisa naik ke punggung nya..
" paman, tidak.. tidak perlu repot-repot begini, aku bisa jalan sendiri, hanya bantu papah aku, kaki ku sakit.."
" tuan muda, lekas naik.. saya sudah biasa menggendong anda sewaktu anda masih kecil.."
Seongwoo memandang punggung kokoh itu, punggung yang dulu sering menggendongnya dan bermain pesawat-pesawatan ketika dia masih kecil. Akhirnya perlahan Seongwoo naik ke punggung satpam nya, dan dia segera di bawa ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Fanfiction"Kau harus membayar semua dosa di masa lalu. kau harus mati, atau tersiksa dan menderita secara perlahan"... "Setiap kali kau melihatku, kau ingat ayahku dan lalu membenciku.. maafkan aku. aku akan membayar semuanya. dosa masa lalu itu." WARN!!! B...