41.

449 52 26
                                    

Daniel dan Seongwoo terdiam, mereka berdua berada dalam mobil, dan entah Daniel membawa nya kemana..

Saat ini Seongwoo mencengkeram erat seatbelt nya.. dia takut.. dia masih trauma, dulu dia pernag hampir terbunuh dalam kecelakaan mobil ketika orang suruhan D yang berpura pura sebagai sopir, melajukan mobil dengan kencang dan dia lompat, membuat Seongwoo hamir mati karena mobil nya menabrak pohon..

" D .. pe.. pelan-pelan.. aku.. aku takut.."

Seongwoo berbicara dengan suara gemetaran.. membuat Daniel langsung sadar.. dan menurunkan kecepatannya..

" maaf baby.. maafkan aku, aku lupa kau takut dengan kecepatan.. maaf.."

" aku tidak butuh maafmu.. mau kau bawa kemana aku?"

" kau tidak ingat? Kau pasti ingat ini jalan menuju kemana bukan?"

Seongwoo memandang sekeliling.. sudah enam tahun berlalu, tapi Seongwoo samar-samar ingat ke arah mana mobil ini melaju..

Daniel yang melihat perubahan ekspresi Seongwoo lalu tersenyum..

" ya.. kita akan ke sana.. ke rumahmu.. apartemen yang kau tempati terakhir kali.. tempat kita memadu kasih.."

" tidak.. aku mau pulang. Kembalikan aku ke rumah D!"

" ini ke rumah mu.."

" bukan, ini sudah bukan rumahku.. ini rumahmu.. bukan rumahku lagi.. rumahku di Panti asuhan..

Dan aku pantas tinggal di sana."

Kata Seongwoo dengan nada tegang,,

Daniel hanya bisa menatap Seongwoo sedih dan merasa bersalah melihat Seongwoo yang seperti ini..

" sayang dengarkan aku dulu.."

" tidak.. aku tidak mau dan kau jangan memanggilku sayang, D, aku tidak suka."

" Aku tetap akan membawamu kesana.. itu milikmu, dan aku akan mengembalikannya padamu."

" tidak.. aku tidak mau.. ambil saja semuanya. Aku tidak butuh..

Aku bisa cari uang sendiri. Aku bahkan bisa memenuhi kebutuhanku dan juga anak-anak panti tanpa uang orang tuaku."

Daniel terdiam , dia memandang Seongwoo yang saat ini menatap keluar jendela seolah olah pemandangan di luar lebih menyenangkan daripada memandang wajah Daniel..

Selang beberapa saat mereka sudah sampai di basement apartement Seongwoo.. Seongwoo tidak mau turun , tangannya mencengkeram erat seatbelt miliknya..

" ayo kita turun,,"

" tidak."

" Seongwoo.."

" aku bilang tidak ya tidak D, kau ini mengerti bahasa manusia atau tidak sih?"

Kata Seongwoo jengkel..

" turun.. atau aku akan menggendongmu..

Pilih, kau turun dengan sukarela atau kau mau aku gendong?"

Tetapi Seongwoo diam saja.. membuat kesabaran Daniel habis..

"aku hitung sampai tiga..

Satu..

Dua..

Tiga..

Oke, kau yang minta sayang.."

Tanpa mengatakan apapun, Daniel langsung menarik Seongwoo dan menggendongnya di pundak seperti memanggul sekarung beras..

Membuat Seongwoo berteriak kaget..

" lepaskan aku.. lepaskan.. dasar kau brengsek, D!! Lepaskan aku!! Turunkan.."

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang