33.

317 55 19
                                    

Saat ini Daniel duduk di dalam mobil mewahnya..

Dia menatap cafe itu lama, tidak apa-apa dia tidak bisa melihat Seongwoo.. tapi paling tidak dia tahu ada Seongwoo di dalam sana...

Saat Daniel asyik dalam pikirannya, pintu cafe terbuka dari dalam.. lalu muncul sosok yang selama ini dia rindukan..

Seorang pria tinggi, dengan kulit putih, rambut disisir rapi ke belakang, dia mengenakan seragam cafe yang berwarna hitam dengan celemek berwarna coklat nya...

Apa dia bertambah tinggi? Kurasa begitu, Seongwoo sekarang bertambah tinggi. Tubuh nya semakin berisi , lalu dia terlihat semakin rupawan. Apa karena dia sudah dewasa? Jadi dia tidak memiliki wajah remaja lagi..

Pembawaannya masih tenang seperti biasa...

Saat Daniel mengamati Seongwoo, dia langsung mengerutkan keningnya ketika Seongwoo menghisap rokok nya sambil duduk di kursi outdoor cafe..

" padahal dulu dia tidak suka asap rokok, dan menyuruhku berhenti. Dan sekarang dia sendiri merokok?"

Daniel mendengus geli.. lalu tiba-tiba jantungnya berdetak cepat ketika mata obsidian Seongwoo menatap langsung ke mata Daniel..

Tapi kaca mobil ini gelap. Seharusnya aman bukan? Tapi Daniel merasa kalau Seongwoo sedang memandangi nya..

Tapi mata Seongwoo tetap tidak beralih dan terus memandangi mobil ini..

"Apa Seongwoo tahu?"

Daniel segera bergegas menjalankan mobilnya dan pergi. Dia tidak bisa terus berada di sini.. membahayakan dirinya sendiri..

" Seongwoo.. kau semakin rupawan. Kau banyak berubah enam tahun ini..

Apakah ini sudah benar. apakah aku harus mundur lagi dan berpura-pura kalau kau sudah mati?

Apakah aku sudah cukup menghukum diriku sendiri selama enam tahun ini?"

Sementara itu Seongwoo yang tertawa kecil karena merasa norak memandangi mobil mewah itu membuang puntung rokok nya ke tempat sampah, dan ketika dia hendak berbalik untuk masuk ke dalam cafe dia melihat motor besar di parkir, pemuda yang melepas helm terlihat sangat tampan.. tapi semakin dilihat, Seongwoo semakin merasa tidak asing..

Wajah itu.. sepertinya mirip dengan seseorang di masa lalu nya.. tapi siapa?

Jinyoung yang sedari tadi di pandangi oleh Seongwoo segera menoleh dan balas menatap mata Seongwoo, dia tidak merasa terintimidasi sama sekali walaupun dengan orang yang lebih tua..

Dia terbiasa bersikap seperti itu karena dia adalah seorang pewaris dari grup besar.. tapi entah mengapa ketika dia melihat pria yang berdiri di depannya itu terlihat agak berbeda.. aura nya hampir mirip seperti aura Daddy dan Mommy nya, sehingga Jinyoung sedikit membungkuk untuk menyapa nya..

" apa kau pelanggan baru? Silahkan masuk.."

" terima kasih.. apakah kau pegawai di sini? Aku ingin bertemu dengan Daehwi sebentar.."

" Daehwi? Kau siapa?"

" haruskah aku menjawab pertanyaanmu?"

Seongwoo langsung tertawa mendengar jawaban pemuda di depannya ini.. sangat menarik. Dia bukan orang yang mudah di gertak..

" tentu saja kau harus menjawab pertanyaanku, karena aku adalah wali nya Daehwi.. jadi aku harus tahu, dengan siapa dia berteman, kau orang berbahaya atau tidak."

" aku bukan orang yang berbahaya, setidak nya bagi Daehwi.. aku sama sekali bukan orang yang membahaya kannya.

Aku berusaha untuk sopan dan bersikap baik, karena kau memakai seragam yang sama dengan Daehwi. Mungkin saja kau senior nya. Apalagi kau terlihat lebih tua dari Daehwi.. karena itu aku sedikit berbasa basi. Aku bisa saja langsung masuk ke dalam dan menemuinya tanpa harus meminta ijin mu.."

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang