" kau bisa menembak?"
Seongwoo mengangguk.. dia pernah belajar menembak bersama ayah nya..
" bagus."
D lalu melemparkan pistol cadangan pada Seongwoo..
" kita tidak bisa hanya bertahan, kita juga harus balas menyerang."
Dengan gugup Seongwoo mengangguk.. dan dia lalu bersiap.
Terdengar suara tembakan lagi, Daniel segera membalas, begitu juga dengan Seongwoo, tapi tiba-tiba dari sisi lain Daniel melihat orang yang membidik Seongwoo, dan refleks Daniel segera menghadang peluru sampai perutnya terserempet peluru..
Seongwoo yang kaget langsung menoleh dan di saat bersamaan sebutir peluru menyerempet lengannya..
Kombinasi rasa lelah dan sakit, juga shock membuat Seongwoo pingsan..
Mata Daniel juga mulai berkunang-kunang karena banyak kehilangan darah.. hal terakhir yang D ingat adalah suara samar-samar seorang pria yang memanggil namanya sebelum D juga jatuh pingsan..
"D!!" suara Chanyeol menembuh suara hujan tembakan, saat itu Chanyeol juga mengarahkan pistol nya kearah para pengejar Seongwoo dan Daniel,
" sial!.. ada orang lain. Lari..!!"
Para pengejar itu segera melarikan diri meninggalkan Daniel dan juga Seongwoo yang sudah pingsan..
" direktur haruskah kami mengejar mereka?"
" tidak perlu.. tolong aku, bawa D dan pemuda ini ke rumah sakit, kurasa mereka terkena tembakan.." kata Chanyeol khawatir..
" baik direktur.."
Chanyeol melihat luka di pinggang D, syukurlah hanya terserempet peluru bukan luka serius..
Tapi siapa pemuda ini? Apakah dia Seongwoo? Ong Seongwoo..
Chanyeol menatap wajah Seongwoo yang pingsan di pelukan Daniel..
Chanyeol menghembuskan nafas lelah..
" kau dalam masalah D, benar-benar dalam masalah besar.." ucap Chanyeol sebelum anak buahnya mengangkat Daniel dan juga Seongwoo untuk mereka bawa ke rumah sakit..
Saat ini Chanyeol dan anak buahnya sampai di rumah sakit.. D dan juga Seongwoo diangkat ke atas brankar dan langsung di awa ke IGD.
Di IGD sudah berdiri Minhyun yang sudah bersiap dan juga Hyunbin yang berdiri di sebelah Minhyun.. Chanyeol hanya memandang Minhyun dan Minhyun hanya mengangguk..
" Dokter Hwang, pasien darurat.."
" tanda vitalnya?"
" tekanan darah menurun dan denyut jantung nya lemah."
Minhyun melihat luka Daniel .. tidak terkena organ vital, hanya shock.. kemudia Minhyun menoleh pada Seongwoo dan melihat luka nya..
Tembakan di lengan.. tidak masalah, mungkin dia juga pingsan karena shock sama seperti D..
" urus pasien dengan luka tembak di lengan itu. Siapkan ruang operasi satu.. aku akan melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan peluru di perut pasien ini."
" baik dokter Hwang.."
Perawat tersebut langsung bergegas menyiapkan ruang operasi..
" sekretaris Kwon."
" Ya direktur Park?"
" aku ingin bicara denganmu."
" baik direktur."

KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Fiksyen Peminat"Kau harus membayar semua dosa di masa lalu. kau harus mati, atau tersiksa dan menderita secara perlahan"... "Setiap kali kau melihatku, kau ingat ayahku dan lalu membenciku.. maafkan aku. aku akan membayar semuanya. dosa masa lalu itu." WARN!!! B...